Saturealita.com Pekanbaru-Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata Lancang Kuning (LSP-PKN) Provinsi Riau, beberapa bulan sempat fakum berbagai kegiatan.
Kefakuman ini disebabkan oleh beberapa sektor terutama secara adminitrasi terkait masalah alokasi pendanaan.
Namun Menurut Direktur LSP-PLKN Riau Drs Riyono Gede Trisoko MM, pada bulan ini, kembali melaksanakan kegiatan sertifikasi uji kompentensi bidang pariwisata.
“Kita tidak menepis kepakuman tersebut, maka pada kegiatan kali ini kami berinama uji kompentensi bidang pariwisata mulai dari titik nol”,katanya, Senin (24/9/2018) siang bertempat hotel Grend Elit Pekanbaru.
Uji kompentensi kali ini sebanyak ratusan pekerja pariwisata dan perhotelan yang ada di Pekanbaru dan sekitarnya.
Sedangkan Pembukaan kegiatan uji kompentensi bidang pariwisata oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Riau, diwakili Kepala Seksi Penempatan dan Perluasan Samsul Akmal.
“Kegiatan yang kami taja, juga merupakan salah satu sektor Pendidikan dan Pariwisata, Kerja sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia”,tambah Yono.
Sementara itu, Kasi Penempatan dan Perluasan Dinas Tenaga Kerja Riau, Samsul Akmal menyebutkan, pergerakannya dan gaungnya boleh dikatakan sedikit lambat.
Ia menjelaskan, diantara keter lambat tersebut, tentu banyak faktor, termasuk salah satunya regulasi anggaran.
“Pada hal, menurut hemat saya Sertifikasi itulah yang menyatakan kita berkompeten. Dengan demikian perusahaan benar-benar mendapatkan tenaga kerja produktif yang memang menghandalkan skill”,ujarnya.
Selanjutnya untuk menangkis semua ini, memang sangat diperlukan Undan-Undang kepariwisataan yang mampu mengikat dalam pedoman pencarian lapangan kerja.
Untuk diketahui, kegiatan bermuatan fasilitasi sertifikasi uji kompetensi sektor pendidikan Pariwisata bidang hotel dan restoran, kepemanduan wisata dan BPW, sangat bijak untuk ditingkatkan.
“Saya kira benar apa yang diungkapkan oleh Direktur LSP-PLKN Riau Riyono, bahwa kita lebih baik dari daerah lain”,pungkasnya (***).