Tentang Dua Prode, Tak Usah Ditanggapi, Jalani Aja Sesuai Dengan Aturan Yang Berlaku

by -3,420 views
Ketua NPC Riau Jaya Kusuma

Saturealita.com Pekanbaru-Masa bakti kepengurusan National Paralympic Commite (NPC) Riau periode 2014-2018 pada bulan Februari 2019 akan segera berakhir.

Berbagai Persiapan untuk pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorpov) National Paralympic Commite (NPC) Riau telah dilakukan.

Diantaranya panitia penjaringan dan penyaringan sudah terbentuk dan telah melaksanakan tugasnya, hingga bulan Desember 2018 lalu, pendaftaran calon Ketua NPC Riau resmi ditutup.

Berdasarkan hasil penjaringan dan penyaringan tersebut, salah satunya bernama Jaya Kusuma yang saat juga menjabat sebagai Ketua NPC periode 2014-2018 menjadi satu-satunya nama yang muncul sebagai Bakal Calon Ketua NPC Riau periode lima tahun ke depan.

Saat ditemui di Sekretariat NPC Riau Jalan Pinang Merah Pekanbaru, Jaya Kusuma mengatakan, dirinya kembali maju sebagai Calon Ketua NPC Riau periode 2018-2022 setelah mendapatkan dukungan penuh dari 11 kabupaten/kota dan NPC Indonesia (Pusat).

“Saya sudah mendapat dukungan 13 suara, dari 11 kabupaten/kota dan dua suara dari NPC Indonesia,” kata Jaya kepada wartawan, Jumat (4/1/2019) kemarin.

Menurutnya Jaya, sejatinya NPC ada di 12 kabupaten/kota di Riau. Namun, untuk Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) belum sepenuhnya aktif.

“Sebenarnya ada 12 kabupaten/kota, tapi yang ada hanya 11. Untuk Inhu kita masih belum bisa, karena tidak mendapat dukungan anggaran,” ungkapnya.

Menyikapai adanya pemberitaan disalah satu media cetak Pekanbaru yang mengatakan dirinya tidak layak untuk maju, karena sudah dua prode, secara tegas tidak benar.

“Kita tak usah menanggapi terlalu jauh adanya pemberitaan tersebut, sebab dalam keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Musnaslub) di Solo belum lama ini, ada revisi dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang pada intinya menyebutkan, bagi ketua yang lama kalau mau maju kembali, dipersilahkan, apa bila masih dipercaya dan mendapat dukungan penuh oleh keanggotaan NPC yang ada di Kabupaten/kota”,terang mantan pemain voli Riau ini.

Menyinggung masalah dua prode, jelas itu tidak benar, karena dalam pergantian nama dari Badan Penyelenggara Olahraga Cacat (BPOC) ke NPC Riau, tentulah tidak sama AD/ART-nya.

Sementara itu, untuk kejelasan ini, juga sudah dipaparkan panjang lebar dalam rapat kepengurusan benerapa waktu lalu.

“Saya tidak mau, kalau hal ini menjadi permasalahan dikemudian hari, maka semuanya sudah dijelaskan secara detail dan dapat dipahami serta disetujui oleh semua anggota NPC. Sekarang ada sanggahan yang tidak etis dan lagi pula yang berkomentar bukanlah bagian dari pada keanggotaan NPC secara resmi. Maka dari itu, atas nama ketua NPC Riau, biarkan saja, terpenting pelaksanaan Musorprov NPC Riau, tetap kita laksanakan sebagai mana mestinya dengan mengacu peraturan yang ada”, pungkasnya (***).