Saturealita.com PEKANBARU-Dulu, National Paralympic Committee Indonesia (NPC) Riau, sebelumnya bernama Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC) dan Badan Pembina Olahraga Caacat (BPOC) pada tahun 1990.
Sosok pria yang akrab disapa Atuk bernama lengkap Abdul Rahman, merupakan salah satu pendiri organisasi ini.
Saat berbincang-bincang dengan Abdul Rahman alias Atuk, Selasa (19/3/2019) diruangan kerjanya mengatakan, bahwa pada tahun 1979 dari Dinas Sosial (Dinsos) mengirim dua orang penyadang cacat untuk mengikuti Rehabilitasi Center (RC) dikota Palembang Sumatra Selatan (Sumsel).
Para anggota RC pada waktu itu, wajib menjalani tes medis tentang kecacatan yang dimiliki untuk mendapat perawatan.
“Bayangkan saja, disana yang saya rasakan, bermacam penyadang cacat harus dirawat dan direhabilitasi sesuai keperluannya”,katanya.
Setelah mendapat perawatan medis di RC, para penyadang cacat mendapat pembekalan berupa pendidikan keterampilan.
Pendidikan keterampilan meliputi hanya dua jenis keahlian pada masa itu seperti, menjahit dan elektronik.
Kegiatan ini merupakan progam dari Dinas sosial Kota Pekanbaru, untuk bagi yang mengajukan kesedian dalam mengikuti progam pelatihan ini.
“Saya sangat bersukur sekali pada masa itu ikut serta dalam mengajukan progam latihan kerja ke Dinas Sosial”,ungkapnya.
Dari sinilah didapat ilmu keterampilan serta mendapat informasi organisasi dari seorang pembuat alat organ tubuh seperti kaki dan tangan palsu yang bernama Azhari menyebutkan, “Rahman, kamu dari Riau, kamu bentuk YPOC Riau, bagaimana caranya pak? kamu kirim surat YPOC pusat”.
Melihat dan menimbang ini merupakan peluang dalam berorganisasi para penyandang cacat, Adul Rahmad langsung menangkap peluang ini.
Sesampai di Pekanbaru, Abdul Rahman langsung mengirim surat ke YPOC pusat dan mendapat tanggapan lebih kurang 3 bulan lamanya.
“Saya langsung mendapat mandat dari YPOC pusat dibawah pimpinan Pairan Manurung, untuk menjalankan organisasi di Riau”,jelas pria mantan Atlet Batminton kelahiran 8 Juli 1959.
Setelah mendapat mandat, mulailah mencari kawan-kawan untuk menjalankan organisasi ini. Namun setiap langkah pencarian, selalu ada rintangan yakni banyak yang tak mau. Akan tetapi kawan yang sama berangkat saat ikut pelatihan dan pendidikan di RC seperti Maman Salmanof, Edi M dan Yan Kamidin seorang wartawan RRI.
Setelah terbentuk pengurus, karena awalnya mandat diberikan kepada Adul Rahman, maka dibentuklan ketua I dipengang oleh Maman Salmanof, Wakil Ketua Adul Rahman, Sekretaris SM Ginting dan Bendahara Yusuf Nasution.
Awal perdana mengikuti ivent Pekan olahraga penyandang cacat (Porpenca) hanya sebagai peninjau dan diizinkan sebagai peserta cabang olahraga Batminton.

Setalah mengikuti Porpenca, mulailah mendapat sedikit pengalaman untuk mengembangkan berbagai ivent baik lokal maupun nasional.
“Tentunya saya berharap, sebagai orang yang dituakan dalam organisasi ini, meminta kepada semua pengurus yang terlibat di NPC Riau, jaga kewibawaan kita dalam meraih prestasi demi masa depan penyandang disabilitas”,tutup pria berbadan gemuk ini (***).