Aryanti Srikandi Otomotif Miliki Super Lisensi Secara Nasional

oleh -2,409 views
Aryanti Dengan Gaya Sensional saat memandu balapan

PEKANBARU-Saturealita.com-Srikandi dunia otomotif ini dikenal dengan ketegasan serta kewibawan dalam menjalani tugas apapun.

Disamping itu, sifat yang lugas dan gampang bergaul, sudah menjadi kebiasaan dirinya dimana berada.

Srikandi dunia otomotif ini bernama lengkap Aryanti lahir Pekanbaru 6 Januari 1978, mengaku sudah berkarir sejak tahun 2004.

Bayangkan, pada masa itu, Yanti begitu panggilan akrabnmempunyai super lisensi secara nasionalya sudah berperan sebagai juri balap nasional dan sebagai komisi roda dalam segala ivent menyangkut balapan.

Untuk level ini, baru satu-satunya wanita yang mempunyai super lisensi secara nasional yang ada diseluruh Indonesia sampai saat ini.

Bukan itu saja, pengakuannya, mulai terhitung tahun 2006 sampai sekarang, masih tercatat sebagai pengurus pusat Ikatam Motor Indonesia (IMI).

Tidak sampai disitu saja. Kepengurusan IMI Provinsi Riau pada masa prode 2008-2012, pernah memegang tampuk sebagai Kepala bidang (Kabid) roda 2 dan sekarang menjadi Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kota Pekanbaru.

Berbincang masalah lain terkait IMI terlibih khusus secara pandangan umum Untuk perkembangan otomotif di Riau, sedikit menurun. Pasalnya, kalau dari segi event kegiatan di Riau agak kurang karena pengaruh ekonomi yang sekarang sulit dan akhirnya otomatis kualitas pembalap berkurang, tapi jika sebaliknya pengemasan lewat ivent, akan baik kualitas selanjutnya.

Tentang pembalap wanita, untuk IMI Riau tergolong baru sedikit sekali, karena progam ini baru mau dikembangkan.

Ditanya apakah pernah menjadi pembalap, Yanti menyebutkan Gak pernah sama sekali, hanya mengikuti program pelatihan juri saja.

Terakhir ia ungkapkan, bergelut dunia otomatif dari kalangan wanita, dirinya selalu didukung dan disport penuh dari kedua orang tuanya. Tentu harapan, kepada semua generasi muda, khusus kaum hawa, jangan sungkan atau ragu untuk menjadi pengurus IMI maupun sebagai pembalap. Sebab Ajeng Kartini mengikrarkan emang sipasi wanita, berfungsi sebagai keterbukaan bagi wanita mampu stara dengan kaum adam. (***)