Laporan Retno Nur Ika Lestari
PEKANBARU Saturealita.com- Dalam rangka Milad 62 th Provinsi Riau, Pemerintah menyiapakan sebuah tema “Hijau Bermartabat”, merupakan sebuah tekad untuk mengembalikan lagi penghijauan diseluruh wilayah Riau.
Dari tekad pemerintah ini, tidak hanya dijalankan oleh pemerintah namun juga harus ditindaklanjuti oleh masyarakat, pengusaha perkebunan yang punya lahan.
Demikian dikatakan Prof Suwardi MS bahwa, perkebunan sawit yang ada diwilayah Provinsi Riau, jauh hari telah diingatkan tentang dampak penyerapan humus dan air yang lebih besar.
“Terlebih didaerah pesisir Riau sebagian besar merupakan lahan gambut yang apabila kering mudah munculnya api, Jangan salahkan pemerintah, tapi apa peran kita”, Katanya, Jumat siang (9/8/2019) kemarin.
Dikatanya, dengan kondisi seperti ini, sehingga semua pihak harus waspada, tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah tetapi juga kurangnya kepedulian masyarakat.
Mengenai Karlahut, merupakan bencana yang terjadi bukan hanya ulah manusia tapi juga karena akibat dosa manusia. Tentunya Pemerintah telah berusaha meskipun belum maksimal. Mudah-mudahan dengan program Riau Hijau, bisa dengan reboisasi, pengurangan fungsi lahan sawit, dan program lainnya.
Kemudian, tentang banyak lahan sawit di Riau juga tidak banyak menambah keuangan daerah karena, didalamnya tidak dikenakan pajak dari perusahaan-perusahaan. Maka dari itu, Gubernur Riau Syamsuar memperjuangkan hijau bermartabat melalui silaturrahim dengan anggota DPR terpilih dan DPD.
Dirinya, menyampaikan agar perusahaan-perusahaan sawit tersebut, memberikan pajak daerah untuk Prov Riau. sebab hanya sebagian kecil saja rakyat yang turut andil memilik kebun sawit.
“Saya saja yang sudah berumur hampir 80 tahun sampai sekarang tidak memiliki lahan atau kebun sawit, karna keuntungannya sangat kecil. seperti lahan seluas 2 hektat hanya menghasilkan 200 hingga 300 ribu. Maka dari itu negara tetanga Malaysia saja lebih memilih menanam sawit di Indonesia. sedangkan di negeri jiran dia sendiri Hijaukan kembali”, paparnya.
Tema pada ulang tahun ke 62 tentang Hijau bermartabat sudah sangat relevan. Mari sama-sama menghijaukan hutan belukar Riau untuk menjadi tanaman yang bermanfaat.
“Sekali lagi, masyarakat harus proaktif memaksimalkan potensi Lahan sebagai penghasilan yang bermanfaat. Dahulu, kita salah satu daerah penghasil beras. Maka jangan bangga dengan kebun sawit, karena yang ada hanya merusak lingkungan dan menimbulkan bencana”, pungksanya. (***)