Sayed Minta Menteri LHK dan Jajaranya Berkantor di Riau

by -2,435 views
Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A Assegaf

PEKANBARU Saturealita.com- Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau 1, Sayed Abubakar A Assegaf minta pemerintah serius menangani bencana asap akibat Karhutla di Riau. Pasalnya, asap semakin pekat dan mengganggu kehidupan masyarakat sehari-hari. Bahkan telah memakan sejumlah korban.

“Saya anjurkan ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajarannya berkantor di Riau. Ini agar ikut merasakan penderitaan yang alami masyarakat sehingga penanganan bencana asap bisa dilakukan sungguh-sungguh,” ujar Sayed Abubakar A Assegaf, Sabtu (14/9/2019).

Sayed mengungkapkan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi saat ini sudah amat keterlaluan. Bukan hanya sebagai bencana yang berulang setiap musim kemarau, namun kali ini kepekatan asap yang terjadi sudah melebih kejadian sebelumnya.

Pekatnya asap akibat Karhutla kali ini membuat jarak pandang di sejumlah wilayah di Riau hanya berkisar 200 meter. Kondisi ini jelas sangat mengganggu bagi siapapun yang sedang berkendaraan di jalan. Selain itu, juga memicu munculnya penyakit ISPA.

Menurut Sayed, pemerintah seharusnya bertindak serius menangani bencana asap ini. Bukan hanya menangani pemadaman hutan dan lahan yang terbakar. Namun juga bertindak tegas memberikan hukuman yang setimpal bagi perusahaan maupun perorangan yang melakukan pembakaran hutan dan lahan.

“Tindak tegas siapapun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan. Berlakukan hukum yang tegas dan adil,” ujar Sayed yang juga politisi Partai Demokrat ini. Dia mendesak Kementerian LHK melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu atau pilih-pilih guna mengatasi bencana asap Karhutla ini.

Sayed mendesak agar dengan penegakam hukum yang tegas ini maka pada waktu mendatang tidak terjadi lagi bencana asap Karhutla ini. “Saya minta ini adalah bencana asap terakhir. Jangan lagi ada bencana asap Karhutla pada waktu-waktu mendatang. Terlalu berat penderitaan masyarakat akibat bencana seperti ini,” ujar Sayed.

Akibat bencana asap yang makin pekat, sejumlah sekolah dikhabarkan memilih meliburkan anak didiknya. Penderita ISPA juga semakin bertambah. Masyarakat diliputi kecemasan akan kesehatannya akibat terpapar asap. Kehidupan sehari-hari menjadi terganggu dan tidak tahu kapan asap akan hilang.(***)