Perhelatan Besar Pameran Museum Bersama Se-Sumatera bertema Senjata Tradisional 2019 Menjadi Catatan Sejarah Sepanjang Masa

by -3,578 views
Prof Suwardi MS Sejarahwan Nasional Asal Provinsi Riau

BANDUNG Saturealita.com- Sejarahrawan Nasional asal Provinsi Riau Profesor Suwardi MS, ucapkan taniah kepada Dinas Kebudayaan (Disbud ) Riau Raja Yoserizal Zen atas terselenggaranya perhelatan besar Pameran Museum Bersama Se-Sumatera bertema Senjata Tradisional 2019.

Pandangan secara kasat mata, pameren ini merupakan suatu progam multi fungsi yang patut diacungkan jempol.

Secara sejarah, penggunaan senjata tradisional tempo dulu, mempunyai makna dan pengertian yang begitu luas, diantaranya pada masa-masa terdahulu, masyarakat sumatra setiap menghadapi lawan, alat penjaga diri adalah senjata, berupa pedang, keris, golok, pisau, tombak, sumpit, panah dan banyak macam lainnya.

Dengan senjata tradisional ini, banyak cerita dan sejarah, terutama untuk menjaga wilayah dari serangan musuh dapat dilumpuhkan dengan jiwa semangat tinggi.

Senjata tradisional asal Kabupaten Kampar

“Nenek moyang kita terdahulu, banyak sekali mengasilkan senjata-senjata tradisional dengan berbagai keterampilan, sehingga saat ini menjadi daya tarik sendiri”, kata Prof Suwardi, Jumat sore (27/9/2019) melalui WhatsAppnya.

Mengenai progam Pameran Museum Se-Sumatera bertema Senjata Tradisional, memang cukup berpotensi besar untuk dijadikan daya tarik bagi pengunjung, baik wisata dalam maupun luar.

Sementara itu, sama-sama diketahui museum selain wadah untuk pembelajaran maupun pengenalan kepada masyarakat melalui publik, juga merupakan destinasi wisata sejarah dan budaya yang mesti dijaga kelestariannya.

“Jika ini dapat terlaksana, saya menyakini, nilai ekonomi secara divato, akan meningkat dengan sendirinya”, ujarnya yang saat ini berada di Bandung Jawa Barat.

Terkait dengan pendidikan museum juga mempunyai peran penting dalam memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan secara langaung.

Mengenai benda-benda yang ditampilkan saat berlangsungnya pemeran tersebut, mesti ada pembedaan yakni pra sejarah, proto, masa kerajaan dan yang terkait bukti-bukti berhubungan dengan negara lain.

“Mudah-mudahan dengan diadakan pameran museum se-Sumatera yang ditaja dari perkumpulan kepala museum Se-Sumatera, menjadi catatn sejarah yang mesti dilanjut sepanjang masa”, harapnya.

Selanjutnya, sedikit masukan pada kegiatan pameran bersama Museum Se-Sumatere bertema Senjata Tradisional yang menjadi judul, untuk perhelatan delapan tahun selanjutnya, kalau bisa lebih diperluas lagi dengan menampilkan bermacam benda lainnya seperti, alat transfortasi meliputi, perahu, kapal layar dan alat angkut lainnya.

Kemudian khusus buat Museum Sang Nila Utama Disbud Riau, agar mengali kembali secara dalam seperti iven wisata tingkat Nasional pacu jalur, dragonboat danau rusa, bangkar tongkang.

“Semoga kedepannya ini dapat ditampilkan di museum kita dan menjadi kekayaan khasana budaya untuk anak cucu nantinya”, pungkasnya. (***)