Usai Masa Jabatan Sebagai Anggota DPR RI, Ibek Langsung Menjalin Komunikasi Politik Secara Resmi Dengan DPW PKS

oleh -2,802 views
oleh
Sayed Abu Bakar Abdullah Assegaf saat berada di kantor DPW PKS Riau

PEKANBARU Saturealita.com-Ikut dalam bursa bakal calon (balon) Bupati Siak Sri Indrapura (Siak) pada Pilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 mendatang, Anggota DPR RI, Sayed Abu Bakar Abdullah Assegaf, sudah membulatkan tekad dengan segala sesuatunya.

Sedangkan niat Ibek begitu sapaan akrabnya, untuk ikut nantinya adalah bentu keperdulian memajukan daerahnya dari semua sistim sesuai dengan kemajuan zaman.

“Saya tak ingin berlalu lama untuk menyatakan diri sebagai bakal calon dan sudah melakukan gerak cepat dengan melakukan pendekatan dengan partai yang tentunya akan dijadikannya sebagai perahu untuk berlayar menuju kursi Siak Satu”, kata mantan anggota DPRD Riau, Selasa (1/10/2019)

Kemudian dirinya mengatakan, ini merupakan kerja politik dan hasil tidak bisa dinikmati secara langsung, kalau tidak ada usaha, bagaimana mendapatkan hasil yang maksimal.

Selanjutnya, Senin 30 September 2019 kemarin, seiring dengan telah berakhir masa jabatan di DPR RI, Sayed langsung menjalin komunikasi politik secara resmi dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau dengan cara mendatangi kantor DPW PKS yang ada di Pekanbaru.

Kedatangan politisi Demokrat ini langsung disambut Ketua umum DPW PKS Riau, Hendry Munief, Sekum Junaidi Abdurrahman ST
Wakil Syamsudin, Ketua Dakwah Daeeah (Darda) Teguh Sahono.

Selain itu juga hadir Ketua DPD PKS Siak Agus Manik ST, wakil ketua DPD Siak Agus Setiawan, Ketua MPD Siak Suprapto.

“Saya ingin cepat bisa samakan persepsi antara dua partai, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dan saya tidak ingin berlama lama, makanya saya langsung lakukan komunikasi, tegasnya.

Menurutnya, keinginannya maju sebagai calon Bupati Siak ini karena saat terjun langsung sebagai anggota DPR RI, selama ini prihatin dengan kondisi Siak yang memiliki kekayaan berlimpah, tapi masyarakat belum mendapatkan apa yang layaknya mereka dapatkan.

Lebih lanjut dikatakannya, perekonomian di Negeri Istana berjalan ditempat. Maka itu Siak harus dikelola dengan baik kedepannya. Jangan ada masyarakat yang tidak lagi menikmati listrik dan kebutuhan penting lainnya.

Ditegaskannya lagi, pembangunan infrastruktur memang penting tetapi tidak tolak ukur sebuah keberhasilan pemerintahan, karena ada yang lebih penting, bagaimana meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Saya melihat, PKS ini satu visi dengan saya dan Demokrat dan itu tidak diragukan lagi, makanya saya memang punya keinginan kuat untuk bisa berjuang bersama sama PKS, tegasnya lagi.

Sementara itu Hendry Munif menyambut baik keinginan dari Sayed Abu Bakar dan apa yang disampaikannya, itulah yang sebenarnya terjadi di Siak.

“Secara intern kami memang sudah melakukan penjaringan internal partai, siapa yang akan dicalonkan untuk Pilkada Siak dan delapan daerah lainnya di Riau dan itu sudah dilakukan. Sejumlah nama sudah muncul untuk dicalonkan, termasuk saya, jelas Hendry.

Namun menurutnya, semua akan kembali pada keputusan DPP PKS. Namun untuk Siak, PKS siap untuk berada pada posisi Wakil Bupati.”Jika Pak Sayed ingin jadi Bupati, berarti peluang untuk berkoalisi sangat besar, karena PKS di Siak siap untuk berada di posisi wakil, selama semua bisa dijalankan secara bersama, ucapnya.

Pertanyaan Hendry, apakah Sayed siap untuk menjadikan kader PKS sebagai wakil. Dijawab Sayed, bahwa dirinya siap untuk bersama PKS.”Ini akan menjadi salah satu rekomendasi kami ke DPP, tegas Hendry.

Namun Hendry menyatakan bahwa semuanya tentu harus melalui mekanisme penjaringan dan semuanya sudah disiapkan oleh tim pemenangan Pilkada Siak dan Sayed tentunya juga harus melalui mekanisme itu. Sebagai salah satu syarat.

Untuk diketahui, jika Demokrat dan PKS berkoalisi, maka sudah bisa mengusung calon bupati. Ini mengingat kedua partai ini sama sama memperoleh empat kursi di DPRD Siak. Sementara anggota DPRD Siak sebanyak 40 orang. Artinya untuk mengusung calon Bupati, 20 persen dari jumlah kursi yang ada, yakni 8 kursi dan itu sudah terpenuhi. (***)