PEKANBARU Saturealita.com-Kejuaraan dunia bergensi Vovinam, akan diselengarakan di Kamboja, pada tanggal 16-22 Desember 2019 mendatang.
Untuk peserta, akan diikuti sebanyak 54 negara, termasuk Eropa dan Amerika.
Perserta yang akan mewakili Indonesia sebanyak 9 orang salah satunya adalah Zaid Khan Alfarazi, anak bangsa orang laut berasal dari Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau.
Konon kabar, bangsa orang laut hampir banyak dikenal orang dengan alasan salah satu penyokong utama berdirinya kerajaan-kerajaan melayu seperti, Kesultanan Siak bahkan kerajaan Sriwijaya yang memiliki petarung tangguh dimasa itu.
“Kehadiran saya mengikuti kejuaraan dunia, serasah kembali mengulang sejarah”, kata Zaid, Rabu (16/10/2019).
Zaid menambahkan, menjelang kejuaraan nantinya, akan dilatih oleh 4 Para Master Vovinam Provinsi Riau yakni, Master Indra (Tehnik Petarung), Ali (Persiapan Fisik), Bayu Rahmat Nagara (Lawan Tanding) dan Haryono (Jurus).
Anak hasil dari buah perkawinan Iwan dan Dahniar merupakan bagian dari Keluarga Seri Bijawangsa yang tercatat jelas dalam sejarah sebagai orang yang mengambil peran masa kesultanan Johor dan hadirnya kesultanan siak.
Zaid sendiri merupakan Mahasiswa Universitas Abdurrab jurusan Ilmu Pemerintahan dan cukup menjadi track record sebagai petarung kelas Dunia diajang Kompetisi bergengsi Beladiri Vovinam.
Menurut Master Indra, menjelang kejuaraan masih ada 90 kali latihan. “kita akan membentuknya, agar layak untuk menjadi perwakili Indonesia, mengibarkan bendera merah putih dikamboja”, tambah Master Indra.
Terkait dukungan moril maupun materiil sangat diperlukan sekali, guna kelancaran membawa nama bangsa Indonesia.
Sementara itu, Master Haryono mengungkapkan,“ Saya akan melatih tehnik Jurus Vovinam, karena penting dan jangan sampai bertarung secara naluriah saja. Sebab ini bukan pertarungan biasa yang hanya jual beli pukulan maupun menyerang, namun fikiran dan gerakan harus sejalan”, jelasnya
Sementara itu, keberadaan Vivonam di Indonesia baru berdiri sejak tahun 2010, sedangkan Eropa dan Amerika jauh puluhan tahun lebih dahulu, ” kita tetap optimis untuk mendapatkan mendali”, terangnya.
Dari sisi lain, Master Bayu Rahmat Nagara“ Saya bertugas sebagai lawan tanding latihan, karena mungkin postur tubuhnya yang tinggi jika bertemu lawan Eropa dan Amerika dapat lebih menyesuaikan” ,ungkapnya.
Master Ali menambahkan,“Kami para Master secara estapet memberi pelatihan sesuai dengan tupoksi masing-masing.
“Saya sendiri lebih kepada latihan fisik dalam persiapan ini, jika melihat dukungan kepada Zaid terus mengalir baik dari pihak kampus, akun sosmed bahkan sampai dukungan dari pihak Bangsa Orang Laut di Malaysia”, tegasnya
Pemilik Sabuk Kuning DAN I, terus menunjukan semangatnya dalam persiapan Vovinam nanti.
Zaid Khan Alfarazi menuturkan, “ ajang ini bagaikan memikul gunung. Artinya tanpa ada dukungan semua pihak dan doa semuanya akan sirna”, pungkasnya. (***)