PEKANBARU Saturealita.com-Kapala polisi daerah (Kapolda) Provinsi Riau diminta untuk turun tangan dan ungkap terkait dugaan monopoli proyek pemeritahan kota (Pemko) Pekanbaru, kasus kriminalisasi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan periksa Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edi Natar dengan dugaan proyek pipa bernilai 12-26 milyar.
Tiga permasalahan diatas, merupakan tuntutan massa yang tergabung dalam BEM FE Unilak Pekanbaru, Selasa (22/10/2019) sore bertempat Ruang Taman Hijau (RTH) Tunjuk Ajar Integritas Pekanbaru.
Para pengunjukrasa sekitar lebih kurang 70 orang massa, melakukan berbagai orasi dengan alat pengeras suara dikomandoi oleh Koordinator lapangan (Korlap) ACep Permana Galih.
“Kita turun kelapangan ini, untuk menuntut sebuah keadilan atas kriminalisasi dan meluangkan rasa kekecewaan terhadap kepemimpin Walikota Pekanbaru yang diduga melakukan monopoli proyek, serta Wagubri dengan dugaan proyek pipa bernilai 12 hingga 26 milyar”, katanya saat orasi berlangsung.
Setelah orasi yang begitu membara, beberapa perwakilan pengunjukrasa melakukan mediasi dan akhirnya massa membubarkan diri dan langsung menuju kantor Perpustakan Wilayah (Puswil) Riau (***).