Kupas Mukjizat Al Qur’an Bersama Pensarah Malaysia

oleh -1,765 views
oleh
Teks foto Wakil Rektor I Dr H Syafhendry menyerahkan cenderamata kepada Pensarah Dr Muhammad Hafiz bin Saleh

PEKANBARU Saturealita.com- Mukjizat al Qu’ran dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan dibahas secara akademis oleh Lembaga Dakwah Islam Kampus Universitas Islam Riau (LDIK UIR). Kegiatan yang dirangkai bersempena dengan tabliq akbar ini berlangsung di Masjid al Munawwarah Kampus UIR Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru, Senin pagi (27/10 2019).

Acara yang disambutani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Dr H Syafhendry ini menghadirkan Dr. Muhammad Hafidz bin Sholeh, Pensarah dari Faculty Pengajian Qur’an, University Sains Islam Malaysia. Turut hadir Ketua Dewan Pembina YLPI Drs H Mukni, Ketua Umum Dr Nurman, Wakil Rektor III Rosyadi, Dekan, dosen dan pegawai Universitas Islam Riau.

Di tempat terpisah Ketua dan Sekretaris LDIK Dr H Zulhelmi, SE, M.Si. Ak, CA dan Anton Afrizal Candra, S.Ag, MSi mengatakan, tajuk pengajian ini cukup menarik karena mengupas kisah-kisah di dalam al Qur’an dari sudut pandang ilmu pengetahuan.

”Mari kita buka wawasan kita tentang keagungan al Qur’an yang dapat ditelaah dari perspektif ilmu pengetahuan. Misalnya kisah tentang Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqso, lalu naik ke Sidratul Muntaha. Demikian juga dengan kisah tongkat Nabi Musa membelah laut merah saat dikejar pasukan Fir’aun. Atau bagaimana asal mulu bumi terbentuk,” kata Anton Afrizal Chandra.

saturealita

Anton menyatakan, mukjizat al Qur’an merupakan peristiwa luar biasa yang hanya diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril yang diturunkan secara mutawatir. Banyak hal yang dapat kita temukan di dalamnya apabila kita mau mempelajari dan memahami isi dan kandungannya. ”Kita undang Dr. Muhammad Hafidz ke tabliq akbar UIR dalam upaya kita membedah mukjizat al Quran dari sudut pandang ilmu pengetahuan,” ucap Anton.

Wakil Rektor I Syafhendry mengapresiasi inisiatif LDIK dalam menggelar tabliq akbar. Menurut Syafhendry, tabliq ini merupakan wujud dari pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi. Selain dari dharma di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat juga dakwah islamiyah. ”Tema yang dipilih LDIK bagi saya sangat luar biasa,” imbuh Syafhendry.

Ia mengajak civitas akademika UIR untuk membumikan al Qur’an. Di samping mempelajari dan memahaminya juga mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Termasuk di kampus Univetrsitas Islam Riau.(***/relis)

saturealita