Guntur Sakti : Bencana Kabut Asap Menjadi Alasan Kemenpar Menetapkan Riau Sebagai Pilot Project Wilayah Bagian Barat

by -1,700 views
Foto ist

PEKANBARU Saturealita.Com-Rapat Koordinasi Manajemen Krisis Kepariwisataan (MKK), secara resmi dibuka oleh Plt Kadis Pariwisata (Kadispar) Riau Raja Yoserizal Zen, Kamis (14/11/2019) bertempat di ruangan Pauh Janggi Gedung Daerah Jalan Diponegoro Pekanbaru Provinsi Riau.

Dalam sambutan Plt Kadispar Riau Yoserizal Zein mengatakan pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah memilih Riau sebagai Pilot Projek dalam penanganan MKK.

“Kita sama-sama ketahui bahwa dampak musibah asap mengakibatkan penuruann ekonomi di negeri ini. Karena memang bandara tutup, tempat wisata juga banyak tutup, itu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Padahal Gubernur dan Presiden tetap berupaya menjadikan pariwisata sumber pendapatan baru menggantikan minyak dan gas yang sudah habis,” sebutnya.

Plt Kadispar Riau Raja Yoserizal Zen secara resmi membuka MKK

Kedepan Raja Yose berharap dengan ditetapkannya Riau sebagai MKK Wilayah bagian Barat, kedepan pariwisata Riau akan aman, lepas dan bebas dari hal-hal yang bernama krisis tersebut.

“Kita mengharapkan, pariwisata
menjadi sumber pendapatan utama setelah minyak dan gas akan dapat diwujudkan dengan baik dan terarah,” paparnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Guntur Sakti pemateri pertama dalam acara MKK mengungkapkan, bencana kabut asap yang rutin terjadi di Riau, menjadi alasan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menetapkan sebagai proyek percontohan (pilot project).

“Pada saat itu, kesepakatan bersama bumi lancang kuning kita dijadikan Pilot Projek MKK bagian wilayah Barat, setelah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan bagian Timur Jawa Barat”, jelasnya.

Dalam penjelasnya mengapa Riau dipilih, karena karakteristik bencana yang menjadi ritual tahunan.

Plt Kadispar Riau Raja Yoserizal Zen didampingi Sekretaris Bambang memberikan Plakat Kepada Staf Ahli Kemenpar Bidang Multikultural

“Hampir setiap tahun terjadi kabut asap, Presidenpun tak berkunjung ke daerah lain, episentrumnya pasti Provinsi Riau. Mengapa Riau kita anggap penting karena Riau termasuk salah satu provinsi yang berada di kawasan border area. Berdampingan dan bertetangga dengan negara seberang yang menjadi market share utama wisata Indonesia yakni Singapura dan Malaysia,” ulasanya.

Dikatakan Guntur, untuk itu Rakor yang digelar hari ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan komitmen dalam pengelolaan krisis kepariwisataan serta mensinergikan pemerintah pusat dan daerah dalam mitigasi dan penanganan bencana.

“Jokowi pada periode 5 tahun kepemimpinannya yang pertama sudah menetapkan 5 tahun berturut-turut pariwisata sebagai leading sektor pembangunan nasional. Ini signal bahwa kedepannya periuk nasi negara tak bisa lagi mengandalkan minyak dan gas bumi. Untuk itulah kita harus menyamakan persepsi bahwa memang MKK perlu dilakukan,” pungkasnya. (***)