Indra : Kamera dirampas, ditendang, dipukul Hingga diseret Layaknya Binatang

oleh -1,539 views
Indra Yoserizal Jurnalis MNC Media bertopi hitam bersama pihak kepolisian Pelalawan

PELALAWAN Saturealita.Com– Kericuhan kembali terjadi di lokasi penyerobotan lahan plasma warga di Desa Gondai Kecamayan Langgam Pelalawan Provinsi Riau.

Kerincuan menyebabkan sejumlah warga terluka dan seorang wartawan MNC Media bernama lengkap Indra Yoserizal disekap pihak security PT Nusa Wana Raya (NWR).

“Saya ditendang, dipukul hingga diseret layaknya binatang,” kata Indra Yoserizal, reporter MNC Media kepada pers di lokasi kejadian, Rabu siang (5/2/2020).

Salah satu warga Gondai yang diduga menjadi korban kerberutalan oleh security NWR

Selain dianiaya keji, perangkat kerja berupa kamera milik Indra juga dirampas diduga isinya berupa gambar kemungkinan rusak dan sampai sekarang belum dikembalikan oleh security NWR tersebut.

“Tidak ada komando jelas dalam gerakan yang dilakukan oleh security NWR, saya dianiaya seperti binatang,” ucap Indra mengulangi kembali kejadian penganiayaan dirinya.

Atas insiden buruk ini, Indra berniat melaporkan ke kepolisian dan meminta perlindungan ke Dewan Pers.

“Saya berniat melaporkan kejadian ini ke Polres Pelalawan atau Polda,” ujarnya.

Pantauan di lokasi kejadian, Indra datang bersama rekan media lainnya pada pukul 10.00 WIB.

Ketika itu situasi sedang memanas, antara warga dengan security perusahaan NWR saling lempar batu hingga kemudian terjadi pengejaran oleh ratusan security NWR terhadap warga.

“Ketika itu saya sedang mendokumentasikan peristiwa, berlindung di areal perkebunan. Sudah saya jelaskan saya wartawan, tapi tetap dipukul dan kamera dirampas, dirusak juga,” beber Indra.

Indra menjelaskan, saat itu dia sedang merekam aksi pemukulan oleh security NWR terhadap sejumlah warga yang berlarian.

“Saya merekam insiden penganiayaan oleh security NWR menggunakan tongkat kayu dan juga melempari batu ke arah warga,” cerita Indra.

Indra menjelaskan, setelah sempat dianiaya, pihaknya juga sempat disekap oleh segerombolan security hingga diintervensi.

“Sampai sekarang kamera saya belum dikembalikan, padahal di sana tersimpan bukti rekaman penganiayaan security terhadap warga,” jelas Indra.

Humas Polres Pelalawan Iptu Edy yang ditemui di lokasi kejadian mengakui prihatin atas insiden yang menyebabkan luka jurnalis MNC Media.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, dan saya berharap teman-teman pers lebih hati-hati dalam menjalankan tugasnya,” ucapnya dia.

Ketika peristiwa bentrok berlangsung, aparat kepolisian belum berada di lokasi kejadian.

Ratusan personel polisi baru tiba di lokasi setelah insiden bentrok mereda, namun hingga siang ini pukul 11.45 WIB situasi di Gondai masih mencekam.

Ratusan masyarakat terus berdatangan dengan membawa benda tumpul dan benda tajam.

“Kami tidak takut mati untuk mempertahankan kebun yang menjadi mata pencaharian kami,” kata Siti, seorang ibu pemilik kebun plasma di Desa Gondai.

Warga Kritis

Dilaporkan dalam peristiwa bentrok lanjutan pada Rabu (5/2/2020) di Desa Gondai, Pelalawan, selain wartawan juga ada sebanyak 5 orang warga yang mengalami luka akibat dianiaya, satu di antaranya kritis akibat luka robek di bagian kepala.

“Warga yang terluka parah ada satu, kepalanya robek dan kondisinya kritis,” kata Ariya, saksi mata.

Security NWR juga melakukan pengrusakan terhadap fasilitas milik warga, sebanyak lima unit kendaraan warga juga dirusak.

Sebelumnya masyarakat juga membakar tiga unit alat berat yang di datangkan NWR untuk mengeksekusi lahan plasma yang menjadi tumpuan hidup masyarakat Gondai.

“Pak Jokowi, tolong kami sebelum kami mati,” pungkas warga. (***/rilis)