Disbud Riau Gelar Berbagai Aksi Kesenian

oleh -1,516 views
Aksi puisi dalam kegiatan peringati Hari Jadi Kota Pekanbaru yang dilakukan Disbud Riau

PEKANBARU, Saturealita.com-Dalam rangka memperingati hari jadi ke-236 Pekanbaru, keluarga besar Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Riau melakukan aksi di tepian trotoar Jl. Jendral Sudirman tepatnya di depan Museum Sang Nila Utama (23/6/2020). Aksi yang diisi dengan hiburan menari, bernyanyi dan berpusi tersebut langsung dipimpin oleh Kepala Dispar Riau, Raja Yoserizal Zen.

Tok Yos mengatakan, bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk memberi penanda kepada masyarakat yang melintas di depan Museum Sang Nila Utama tentang hari jadi ibukota Provinsi Riau yang jatuh pada hari ini.

Meskipun negeri bertuah dirundung masa pandemi, tidak melunturkan kenangan, kegembiraan dan harapan terhadap ibukota tanah melayu Riau ini.

“Meskipun negeri bertuah sedang dirundung pandemi, tentunya bukan berarti kita harus melupakan usianya. Turut bergembira atas bertambahnya usia adalah suatu yang wajar, namun bersyukur dan berdo’a agar Pekanbaru tetap bertuah adalah keharusan. Dan yang terpenting lagi adalah mari kita berdoa agar negeri ini dilindungi dan dijauhi dari berbagai ancaman seperti pandemi ini,” ungkap Kadis yang juga merupakan seorang sastrawan ini.

Dikatakan Tok Yos, aksi ini juga dilakukan tetap memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Para peserta yang merupakan keluarga besar Disbud ditegaskan untuk menggunakan masker dan menjaga jarak.

“Sehari sebelum kegiatan ini dilaksanakan kami sudah menegaskan kepada keluarga besar untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Aksi ini diselingi dengan himbauan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memajangkan spanduk Pesan Wak Sile berbahas Melayu, maskot kebanggaan Disbud Riau,” tambahnya.

Demi mempertimbangan masa pandemi, Tok Yos juga menjelaskan kegiatan ini tidak dilakukan dengan durasi yang lama. Hanya berlangsung selama satu jam saja. “Kami mempertimbangkan masa pandemi ini, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan durasi yang lama. Takut menjadi pusat perkumpulan masyarakat nanntinya. Yang terpenting adalah esensi dari memperingati hari jadi Pekanbaru,” tutup Yose. (***)