Presiden Prancis Memberikan Pernytaan “Islamis” Negeara Arab Serukan Boikot Produk Prancis

by -819 views

PARIS, Saturealita.com–Dunia kembali dihebohkan atas pernyataan Presiden Prancis Emannuel Macron. Ia disebut telah melakukan serangan dan melukai dunia Islam.

Macron mengkritik yang dia sebut sebagai “Islamis”. Mcron membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad, Ini terjadi setelah seorang guru bahasa Prancis dipenggal di dekat Paris setelah dia menunjukkan kartun Nabi selama kelas tentang kebebasan berbicara. Macron mengatakan guru yang terbunuh itu adalah korban serangan teroris Islam.

“Kami tidak akan melepaskan kartun,” ujarnya dalam upacara untuk menghormati guru pekan lalu. “Dia dibunuh karena Islamis menginginkan masa depan kita, mereka tidak akan pernah memilikinya,” ujarnya macron.

Akibatnya, beberapa asosiasi perdagangan Arab pun mengumumkan boikot produk Prancis. Di Kuwait, ketua dan anggota dewan direksi dari Al-Naeem Cooperative Society memutuskan untuk memboikot semua produk Prancis dan mengeluarkannya dari rak supermarket.

Adapun desakan dari Macron untuk melindungi penerbitan karikatur Nabi Muhammad, dan prinsip-prinsip Islam memicu kemarahan di seluruh dunia.  Awal bulan ini, Macron berjanji melawan “separatisme kelompok Islam”, yang dia disebut mengancam mengambil alih kendali di beberapa komunitas muslim di sekitar Prancis.

Dia juga menggambarkan Islam sebagai sebuah agama yang sedang dalam krisis di seluruh dunia dan mengatakan pemerintahnya akan mengajukan RUU pada Desember untuk memperkuat UU 1905 yang secara resmi memisahkan gereja dan negara.

Banyaknya dari negara-negara di timur tengah yang menyerukan untuk memboikot produk asal Perancis, membuat Kementerian Luar Negeri Prancis meminta agar seruan boikot terhadap produk mereka yang dilakukan di berbagai negara Timur Tengah segera dihentikan. Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (25/10) malam Kemenlu Prancis berkata para diplomatnya sedang bergerak untuk menanyakan negara-negara di mana boikot dilakukan atau seruan kebencian dikeluarkan untuk tidak mendukung mereka.

“Di banyak negara di Timur Tengah, seruan untuk memboikot produk Prancis dan secara lebih umum, seruan untuk berdemonstrasi melawan Prancis, dalam istilah yang terkadang penuh kebencian, telah disebarkan di media sosial,” kata Kementerian Luar Negeri Prancis dilansir dari Associated Press, Senin (26/10).

Ajakan memboikot produk Prancis pun menggema di kawasan Arab dan Timur Tengah. Aksi pemboikotan produk Prancis sudah berlangsung di Kuwait dan Qatar.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengecam ucapan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Ia menghina Macron karena memaafkan penggunaan kartun Nabi Muhammad sebagai sebuah bahan ajar oleh seorang guru.
Sehari setelah mengatakan bahwa Macron perlu diperiksa kepalanya, Erdogan mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu telah “tersesat.”

Produk Prancis telah ditarik dari beberapa toko di Kuwait, Yordania, dan Qatar.Sementara itu, aksi protes terjadi di Libya, Suriah, dan Jalur Gaza. Reaksi negatif tersebut berasal dari komentar Macron setelah pembunuhan seorang guru Prancis yang mempertunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas.

Sang presiden berkata guru itu, Samuel Paty, “dibunuh karena para Islamis menginginkan masa depan kami”, tetapi Prancis “tidak akan menyerahkan kartun kami”.

Penggambaran Nabi Muhammad dapat sangat menyinggung bagi umat Islam karena tradisi Islam secara eksplisit melarang gambar Muhammad dan Allah.

Pada hari Minggu (25/10/2020), Macron menegaskan kembali pembelaannya terhadap nilai-nilai Prancis dalam sebuah twit yang berbunyi: “Kami tidak akan menyerah, selamanya.” Ujar Macron. (Md)