Inilah yang Harus di Lakukan Departemen HRD agar Perusahaan tetap Survive di Saat Pandemic Covid 19

oleh -625 views

PEKANBARU.Saturealita.com – Dengan adanya pandemi Covid-19 dan era new normal, maka peran dari divisi HRD menjadi sangat strategis, karena berkaitan dengan memastikan stabilitas kondisi kesehatan dan kompetensi pegawai agar dapat bekerja sesuai standar kinerja yang disesuaikan dengan kondisi kekinian. Memiliki karyawan yang handal ditengah pandemic Covid-19 menjadi suatu kemestian bagi perusahaan yang ingin tetap  survive. Dengan demikian dimulai dari proses rekrutmen, training dan maintenance pegawai harus dapat benar-benar dilakukan secara baik dan terukur. Terjadinya pandemi Covid-19 menyebabkan adanya permasalahan di Departement Human Resource Development, berikut ini adalah yang harus dilakukan Department HRD di era Pandemic agar perusahaan dapat tetap survive :

  1. Divisi HRD dituntut untuk terlibat aktif dalam memprediksi arus kas. Arus kas atau cash fow berfungsi untuk memprediksi jumlah dan ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa depan. Oleh karena itu, pengelolaan arus kas harus lebih diperhatikan sebagai langkah preventif yang bertujuan agar organisasi dapat bertahan dan berkembang selama pandemi Covid-19, terutama dalam pengelolaan SDM.
  2. Divisi HRD dituntut untuk melakukan redesign kerja, optimalisasi, dan efsiensi. Divisi HRD harus memetakan kegiatan kegiatan mana saja yang harus di efesienkan dengan melakukan redesign
  3. Divisi HRD dituntut untuk dapat menganalisa tingkat dampak keparahan. Hal ini penting untuk mengenali dan mempertahankan para pemain kunci di perusahaan. Serta menganalisis dampak keparahan terhadap karyawan dari sisi emosi, semangat, komitmen, dan loyalitas.
  4. Divisi HRD dituntut untuk melakukan peninjauan data based karyawan kunci dan rencana suksesi, restrukturisasi, layoff, dan bentuk efsiensi lain. Hal ini penting untuk memperbaharui data-based karyawan sehingga jika ada kemungkinan pengurangan tenaga kerja, divisi HRD segera bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat.
  5. Divisi HRD harus menghindari pengambilan keputusan secara tergesa-gesa dan tidak optimal. Dalam hal pengambilan keputusan di masa krisis Covid-19 manajer SDM harus memikirkan dampak jangka panjang baik bagi organisasi dan seluruh anggota organisasi.
  6. Divisi HRD dituntut untuk melakukan perubahan budaya dalam organisasi. Perubahan cara kerja akan membangun perubahan budaya dalam organisasi. Dalam proses perubahan budaya ini, seluruh anggota organisasi perlu dilibatkan, diinformasikan melalui komunikasi yang transparent dan jujur. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan (trust) dan menghindari konfik dan kesalahpahaman antar anggota organisasi.
  7. Divisi HRD dituntut untuk memahami Information Asymmetry: peran strategis HRD pada tata kelola informasi bagi organisasi. Manajer HRD diharapkan bisa mengelola informasi secara benar dan jujur serta tidak terpancing dengan berbagai informasi yang tidak jelas asal-usulnya sehingga tidak menyebarkan informasi yang tidak benar (hoax).
  8. Divisi HRD dituntut untuk memahami konsep Separate Signal/Noise: Ditengah kondisi yang serba tidak menentu departemen HRD diharapkan mampu fokus hanya pada hal hal yang relevan bagi organisasi. Ini penting sekali kaitannya dengan kompleksitas peristiwa, informasi, sehingga pengambilan keputusan diharapkan akan efektif dan efsien.
  9. Divisi HRD dituntut untuk menjadi petunjuk dan menjelaskan kebutuhan talent, kepemimpinan dan organisasi. Talent: apakah organisasi sudah mempunyai karyawan yang tepat, dengan kemampuan yang tepat dan mengalokasikan pada tempat kerja yang tepat untuk memenangkan situasi pandemic Covid-19 seperti ini. Kepemimpinan: sudahkah organisasi memiliki leader baik sebagai pribadi atau pemimpin organisasi yang sesuai untuk mampu selamat dari badai krisis Covid-19 ini. Termasuk didalmnya bagaimana leadership mampu mengayomi secara spiritual/regilious, menggandeng tenaga kerja yang didominasi generasi millennial, dan mampu menggunakan berbagai aplikasi digital di era ini. Organisasi: apakah organisasi memiliki budaya yang tepat untuk diterapkan di situasi ini untuk memenangkan pasar sekarang ini.
  10. Divisi HRD dituntut untuk mampu menjadi agen pendukung perubahan sosial organisasi yang memberikan kemanfaatan bagi kelangsungan hidup bumi dan alam (planet), manusia (people), dan politik (political).