Kehadiran Sandiaga, Disajikan Ritual Adat Budaya Tahunan Memperingati Desa Terendam “Mengonang Kampung Lamo”

by -589 views
Menparekraf Sandiaga Uno (mengenakan kostum biru) bersama Gubernur Riau, Syamsuar sebagai pembina desa wisata, di Puncak Kompe, Kampar, Riau, Ahad (12/9/2021)

PEKANBARU, Saturealita.Com-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tiba di tanah kelahirannya Pekanbaru, Provinsi Riau, Ahad (12/9/2021). Kehadiran orang penting di jajaran Kabinet Indonesia Maju Ini, langsung disambut Gubernur Riau(Gubri), Syamsuar dan Kepala Dinas pariwisata (Kadispar) Riau, Roni Rakhmat.

Sesudah sampai di bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sandiaga langsung bertolak ke Desa Wisata Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau.

Perjalanan ditempuh sekitar dua jam, Sandiaga tiba di desa wisata yang dijuluki Kampung Patin itu, tepatnya di objek wisata alam Puncak Kompe. Warga desa setempat menyuguhi atraksi seni budaya, tari persembahan, pencak silat perisai, musik tradisional gobano, dan tarian losung.

Di tempat wisata yang mirip Raja Empat itu, Sandiaga menikmati pesona Danau Koto Panjang dan gugusan pulau sembari menelusuri sentra parekraf suvenir, pembuatan olahan patin, kriya, dan fesyen batik khas Kampar.

Lalu, ia juga diajak warga manyaksikan, ritual adat budaya tahunan memperingati desa yang terendam “Mengonang Kampung Lamo” (mengenang kampung lama) asal mula Desa Koto Masjid.

“Hari ini kita melihat bahwa Desa Wisata Koto Mesjid sudah menjadi inspirasi, sudah menjadi satu semangat kita semua untuk kebangkitan ekonomi, khususnya ekonomi masyarakat lokal. Desa Wisata Koto Mesjid membuktikkan bahwa dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi kemajuan suatu desa,” kata Menparekraf Sandiaga.

Desa Wisata Koto Masjid memiliki beragam kuliner dari olahan ikan patin, diantaranya kerupuk patin, abon patin, bakso patin, siomay patin hingga es dawet patin.

Selain itu, desa peraih 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 ini, juga memiliki daya tarik wisata rumah produksi kriya dari bambu, lidi sawit, rotan dan pandan. Kemudian, objek wisata alam air terjun sungai gagak, lembah aman, dan talau pusako.

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, Riau memiliki 1.859 desa/kelurahan. Dari jumlah ini, sebanyak 123 desa telah dicanangkan sebagai desa wisata dengan kategori alam, budaya, ekonomi kreatif, buatan, dan dengan produk wisata atraksi, edukasi, kuliner dan lainnya.

“Alhamdulillah Desa Wisata Koto Masjid di Kabupaten Kampar lolos 50 besar Anugerah Pariwisata Indonesia tahun ini. Insya Allah kedatangan pak Menteri Sandiaga Uno, diharapkan bisa membawa kemajuan sektor pariwisata di Provinsi Riau,” ujar Gubernur Riau, Syamsuar.

“Kami memberikan apresiasi program ADWI 2021 Kemenparekraf. Semoga mampu mendorong semua pelaku parekraf sehingga bisa menjadikan desa wisata yang mampu berkembang dalam menopang perekonomian bangsa Indonesia menjadi kuat, dan bangkit kembali dari dampak COVID-19,” tutur Gubernur Riau.

Desa Koto Wisata Masjid menyediakan 18 homestay yang masih berkonsep rumah warga. Diberi nama Homestay Patin 1 hingga 18. Lalu juga ada rumah daur ulang kreatif sebagai pemanfaatan limbah. Keberadaanya selain untuk mengurangi sampah juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Riau, Roni Rakhmat menjelaskan pada ajang ADWI 2021 dari total 123 desa wisata di Riau, hanya ada 41 desa yang ikut mendaftar. Setelah melalui proses kurasi dewan juri hanya 1 desa dari Riau yang berhasil lolos.

“ADWI 2021 diharapkan mampu menjadi pemantik kebangkitan sektor pariwisata yang saat ini  terdampak pandemi COVID-19. Kami optimis program desa wisata terus tumbuh sebagai pariwisata alternatif sehingga sektor pariwisata mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pengembangan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi daerah,” tandasnya. (***/rls)