Memahami Konsep Bersyukur sebagai Sumber Meraih Kebahagiaan dan Kesuksesan

by -549 views

Oleh : Yusriadi, SE, MM (Konsultan Pengembangan SDM)

Alasan banyak orang kurang merasa bersyukur adalah bahwa mereka meniadakan semua hal baik yang mereka miliki sekarang dan berfokus hanya pada bidang-bidang yang ingin mereka perbaiki. Sebaliknya, fokuskanlah pada semua kekayaan yang sekarang Anda miliki dalam hidup Anda. Contohnya, pikirkan tentang penglihatan Anda. Berapa banyak yang akan Anda bayar untuk mengembalikan penglihatan Anda jika Anda kehilangan penglihatan? Berapa nilai kemampuan untuk berjalan atau berlari bagi Anda jika kemampuan itu hilang ? Berapa harga yang akan Anda bayar untuk keluarga dan teman-teman yang penuh cinta dan setia? Berapa harga kesehatan Anda? Berapa yang akan Anda bayar untuk mengembalikan kesehatan Anda jika Anda didiagnosis memiliki penyakit yang dapat menyebabkan kematian? Jika Anda dapat melihat, berjalan, mengasihi, dan turun dari tempat tidur setiap pagi, Anda kaya tiada bandingan.

Untuk mengalami perasaan bersyukur dalam keuangan, kita hanya perlu mengingat bahwa kebanyakan dari kita hidup dalam kekayaan yang mewah dibandingkan dengan kebanyakan orang di dunia ini. Untuk mengalami perasaan bersyukur atas proses kehidupan, kita hanya perlu mengingat pikiran kita yang mengagumkan, yang dapat memahami hukum super dan mulai menciptakan apa saja yang kita inginkan. Kita dapat memperoleh semua buku dan pengetahuan yang kita inginkan. Kita dapat memperoleh semua pendidikan yang kita inginkan, sehingga kita terus-menerus berkembang dan bertumbuh. Kita hidup di negara yang menghargai kebebasan berusaha, dan di mana kita dapat memilih atau mengubah karir kita menurut kehendak kita. Kita dapat mengejar semangat kita tanpa gangguan, dan menciptakan apa pun yang diimpikan oleh pikiran dan jiwa kita. Ini adalah kekayaan yang sangat besar.

Mengingat siapa diri Anda dan apa yang Anda miliki membantu Anda mengalami rasa syukur untuk semua karunia yang amat indah yang Anda miliki. Keyakinan penting ketiga dalam Kekuatan Bersyukur adalah keadaan Anda sekarang merupakan hasil pemikiran dan tindakan Anda di masa lalu. Karena pemikiran Anda menjadi semakin baik, hasil Anda juga akan menjadi semakin baik. Hasil yang Anda miliki hari ini tidak mewakili masa depan Anda!

Ketika Anda tenggelam ke dalam pemikiran negatif dan menjadi tidak bersyukur atas keadaan Anda sekarang, Anda mengirimkan pikiran bawah sadar Anda pesan, “Saya tidak percaya bahwa impian dan visi saya sedang terwujud. Yang saya miliki sekarang bersifat permanen dan tidak akan berubah atau menjadi lebih baik.” Pemikiran ini menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Anda akhirnya mewujudkan ketakutan terburuk Anda: kekurangan dan keterbatasan. Sebaliknya, tanamlah benih perasaan bersyukur dan keyakinan dalam kebun pikiran Anda yang sangat indah, dan perhatikan benih tersebut mulai berakar.

Jika Anda benar-benar memiliki keyakinan terhadap kemampuan Anda untuk berhasil, Anda akan bersyukur terlebih dahulu. Dan bersyukur terlebih dahulu memelihara keyakinan Anda. Pikiran bawah sadar Anda mulai menciptakan persis seperti yang Anda minta dan harapkan. Kita selalu mewujudkan hasrat terbesar kita melalui perasaan bersyukur atau ketakutan terburuk kita melalui kurangnya perasaan bersyukur. Hukum ini bekerja setiap waktu, apakah itu mendukung kita atau menentang kita. Gagasan yang mengendalikan Anda akan selalu bermanifestasi ke dalam realitas fisik.

Perasaan bersyukur menggerakkan kekuatan keyakinan. Anda mengetahui nasib baik Anda sedang dalam perjalanan, jadi pikiran bawah sadar Anda menggerakkan alam semesta untuk memenuhi keinginan Anda itu. Anda dapat melihat dinamika ini bekerja setiap hari. Ketika Anda bertemu seseorang yang luar biasa bersyukur untuk segala sesuatu yang ia miliki sekarang ini, Sekalipun keadaan sekarang ini tidak tepat, pesan apa yang Anda terima? Anda mungkin menerima getaran positif dan intuisi bahwa orang ini yakin akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Tidakkah hal itu memberi Anda inspirasi untuk ingin berada di dekat orang itu dan bahkan memberikan kontribusi bagi impian dan visi mereka ketika dan jika Anda dapat? Inilah yang disebut “keyakinan yang sedang bekerja.”

Sebaliknya, orang-orang yang tidak bersyukur atas nasib baik mereka cenderung mengeluarkan getaran negatif dan menarik hasil-hasil  negatif. Diceritakan di sebuah keluarga, ada salah satu anggota keluarga yang tidak pernah menunjukkan perasaan bersyukur atas hadiah-hadiah yang ia terima. Pada waktu Natal, ia menganggap hadiah-hadiah yang diterimanya memang sudah semestinya dan jarang memperlihatkan penghargaan atau kegembiraan. Tidak lama kemudian tidak seorang pun dari anggota keluarga berkeinginan memberinya hadiah. Lebih menyenangkan membeli barang-barang untuk anggota keluarga yang lain, yang merasa gembira menerima apa saja yang diberikan. Baik Anda sedang menghadapi anggota keluarga atau pelayan restoran, perasaan bersyukur membawa kembali kebaikan kepada Anda.

Perasaan bersyukur, lebih dari keadaan pikiran lain, membuat kita tetap terhubung dengan nasib baik kita. Dengan terus-menerus memiliki sikap bersyukur, kita berfokus pada semua kebaikan yang sudah ada dalam hidup kita dan, sesuai dengan Hukum Super, mulai menarik lebih banyak kebaikan. Perasaan bersyukur adalah keyakinan yang tertinggi. Bersyukur berarti mengucapkan terima kasih, menghitung nikmat-nikmat yang telah Allah berikan, memperhatikan keceriaan-keceriaan kecil, dan mengakui segala sesuatu yang anda terima. Hal ini berarti belajar untuk menjalani hidup seolah-olah segala sesuatu adalah keajaiban, dan menyadari secara terus menerus berapa banyak anda telah diberi. Kebiasaan bersyukur akan menggeser perhatian dari bagian hidup anda yang kurang kepada kelimpahan yang saat ini anda miliki. Selain itu, penelitian perilaku dan psikologis telah menunjukkan adanya perubahan hidup secara mengejutkan yang berasal dari praktek bersyukur. Mengucap syukur membuat orang lebih bahagia dan lebih tangguh, memperkuat hubungan, meningkatkan kesehatan, dan mengurangi stres.

Dua psikolog, Michael McCollough dari Southern Methodist University di Dallas, Texas, dan Robert Emmons dari University of California di Davis, menulis sebuah artikel tentang percobaan yang mereka lakukan pada rasa syukur dan dampaknya terhadap kesejahteraan. Penelitian ini melibatkan beberapa ratus orang yang dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda dan semua peserta diminta untuk membuat catatan harian. Kelompok pertama membuat catatan harian dari peristiwa yang terjadi pada siang hari tanpa diberitahu secara khusus untuk menulis tentang hal-hal yang baik atau buruk, kelompok kedua diminta untuk merekam pengalaman tidak menyenangkan mereka, dan kelompok terakhir diperintahkan untuk membuat daftar harian terkait hal-hal yang mereka syukuri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan bersyukur harian menghasilkan tingkat yang lebih tinggi untuk kewaspadaan, antusiasme, tekad, optimisme, dan energi. Selain itu, mereka dalam kelompok syukur mengalami tingkat depresi dan stres yang kurang, lebih mungkin untuk membantu orang lain, berolahraga lebih teratur, dan membuat kemajuan yang lebih besar untuk mencapai tujuan pribadi.

Dr. Emmons – yang telah mempelajari rasa syukur selama hampir sepuluh tahun dan dianggap oleh banyak orang sebagai otoritas terkemuka di dunia pada rasa syukur – adalah penulis buku, “Thanks!: How the New Science of Gratitude Can Make You Happier”. Informasi dalam buku ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan ribuan orang yang dilakukan oleh sejumlah peneliti yang berbeda di seluruh dunia. Salah satu hasil penelitian ini adalah bahwa dengan berlatih bersyukur dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan sekitar 25%. Hal ini penting, mengingat ada beban tertentu yang terasa alami untuk tubuh anda dan berusaha untuk dipertahankan untuk mencapai kebahagiaan, yang disebut “tingkat dasar kebahagiaan”. Jika misalkan sesuatu yang buruk terjadi pada anda suatu hari, kebahagiaan anda dapat menurun sebentar, namun kemudian akan kembali ke “tingkat dasar kebahagiaan”. Demikian juga, jika sesuatu yang positif terjadi pada anda, tingkat kebahagiaan anda akan naik, dan kemudian kembali lagi pada “tingkat dasar kebahagiaan”. Praktek bersyukur akan meningkatkan “tingkat kebahagiaan dasar” ini, sehingga anda dapat tetap pada tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi terlepas dari apapun keadaan di luar.

Selain itu, penelitian Dr Emmons menunjukkan bahwa mereka yang mempraktekkan rasa syukur cenderung lebih kreatif, bangkit kembali lebih cepat dari keterpurukan, memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, dan memiliki hubungan sosial yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak berlatih bersyukur. Ia lebih jauh menunjukkan bahwa “Untuk merasa bersyukur bukan berarti mengatakan bahwa segala sesuatu dalam hidup kita terasa luar biasa. Ini berarti bahwa kita menyadari berkat-berkat kita.”

Orang-orang cenderung untuk tidak memperhatikan hal-hal baik yang sudah ada dalam hidup mereka. Ada latihan bersyukur yang menginstruksikan anda harus membayangkan kehilangan beberapa hal yang tidak terlalu anda perhatikan selama ini, seperti rumah anda, kemampuan anda untuk melihat atau mendengar, kemampuan anda untuk berjalan, atau apapun yang saat ini memberikan anda kenyamanan. Kemudian bayangkan mendapatkan masing-masing hal tersebut kembali satu per satu, dan pertimbangkan untuk mengucapkan syukur dan terima kasih untuk masing-masing hal tersebut. Selain itu, anda perlu memulai menemukan sukacita dalam hal-hal kecil, bukan hanya pencapaian-pencapaian besar seperti mendapatkan promosi, menikah, melahirkan, dan sebagainya.

Cara lain mengucapkan terima kasih untuk lebih menghargai hidup adalah dengan menggunakan rasa syukur dalam membantu anda meletakkan segala sesuatu dalam perspektif yang tepat. Ketika hal-hal tidak berjalan seperti anda harapkan, ingat bahwa setiap kesulitan membawa manfaat yang sama besarnya. Dalam menghadapi kesulitan tanyalah pada diri sendiri: “Apa yang baik tentang hal ini?”, “Apa yang bisa saya pelajari dari hal ini?”, Dan “Bagaimana saya bisa mendapatkan keuntungan dari ini?”

Sebuah metode umum untuk mengembangkan praktek syukur adalah dengan membuat jurnal rasa syukur, sebuah konsep yang dikenalkan dalam buku Sarah  Ban Breathnach “Simple Abundance Journal of Gratitude”. Latihan ini pada dasarnya terdiri dari menuliskan setiap hari daftar tiga sampai sepuluh hal yang anda syukuri. Anda dapat melakukan hal ini di pagi hari atau sebelum tidur di malam hari. Kegiatan lainnya yang dapat anda coba adalah menulis surat terima kasih kepada orang yang telah memberikan pengaruh yang positif dalam hidup anda, namun anda belum benar-benar mengucapkan terima kasih. Beberapa ahli menyarankan anda untuk mengatur pertemuan dengan orang-orang tersebut dan membacakan suratnya kepada mereka face to face.

Setelah anda berorientasi mencari hal-hal untuk anda syukuri, anda akan menemukan bahwa anda mulai menghargai keceriaan-keceriaan kecil dan hal-hal yang sebelumnya tidak anda perhatikan. Bersyukur bukan hanya reaksi ketika anda mendapatkan apa yang anda inginkan, namun bersyukur setiap saat, bahkan ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Hari ini, mulailah mengucapkan syukur dan terima kasih kepada setiap pengalaman yang anda dapatkan, jangan menunggu pengalaman positif terlebih dahulu untuk merasa bersyukur. Dengan cara ini, anda akan berada di jalan untuk menjadi seorang guru rasa syukur.