Said Saqlul : Kebijakan Kadispora Ini Sangat Aneh

by -690 views
Ketua Pengprov Gulat Riau Drs H Said Saqlul Amri ME MSi bersama Sekretaris Umum PengProv PGSI Riau, Deveri Azwir SH

PEKANBARU, Saturealita.com- Berdasarkan Rapat Koordinasi Ekspos Hasil Evaluasi Pusat Pendidian dan Latihan Pelajar (PPLP) tahun 2021, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, mendegradasi 4 cabang olahraga (Cabor). Masing-masing Cabor Gulat, Tenis Lapangan, Basket, dan Tenis Meja.

Kebijakan yang dinilai aneh dan tidak populis ini menuai protes dari Ketua Umum PengProv PGSI Riau, Drs H Said Saqlul Amri ME MSi.

Menurut Said, kebijakan Kadispora ini sangat aneh dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga di Riau. Mendegradasi Cabor sama dengan menghambat pertumbuhan dan perkembangan olahraga.

“Selaku Ketum PGSI Riau sangat kecewa dengan kebijakan kadispora. Apalagi kami selama ini kami tidak diajak kompromi. Mestinya bukan Cabor yang didegradasi, tapi orangnya,” ujar Said didampingi Sekretaris Umum PengProv PGSI Riau, Deveri Azwir SH, Jum’at (31/12/2021).

Dijelaskan Said lagi, seharusnya yang dilakukan evaluasi dan monitoring itu adalah pelatih dan atletnya, ataupun pihak-pihak yang ada relevansinya.

“Jika berdasarkan evaluasi dan monitoring terdapat hasil yang minimal terhadap pelatih, pelatihnya yang di Evaluasi ataupun di Ganti. Begitu juga jika Atlet yang tidak maksimal, ya atletnya yang di evaluasi, bukan Cabornya yang didegradasi (dihilangkan) dari Binaan PPLP Dispora Riau.

Harusnya, sambung Said lagi, Dispora Riau berpikir bagaimana caranya agar Cabor dibawah binaan PPLP bertambah. Jika ada kekurangan diperbaiki, bukan dibinasakan. Kemudian indikator yang menjadi dasar penilaian harus disampaikan secara transparan, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan tentang objektifitas Dispora Riau dalam mengambil kebijakan.

“Kalau begini, kami juga berasumsi negatif terhadap Dispora. Jangan-jangan ada unsur sentimen terhadap Cabor Gulat, ataupun terhadap Kepengurusan Organiasi saat ini,” tukasnya.

Disebutkannya lagi, alasan yang disampaikan Kadispora Riau bahwa PengProv tidak mendukung terhadap PPLP tersebut, sangat tidak tepat.

“Kami sampaikan kepada Kadispora, dukungan seperti apa yang harus kami lakukan? Sementara kewenangan dan kebijakan sepenuhnya di tangan Dispora Riau. Kami hanya diberi keewenangan untuk menonton saja. Sangking tingginya kepedulian PengProv PGSI Riau terhadap PPLP Cabor Gulat, Pelatih PPLP Gulat tersebut, masa depannya pun kami perhatikan,” pungkasnya.

Disampaikan juga, bahwa untuk cabor Gulat terhitung sejak dari awal tahun 2019 s/d akhir tahun 2021, tidak pernah mengikuti Event/Turnamen/Kejurnas, dikarenakan kondisi dunia lagi diguncang Pandemi Covid 19.

“Makanya evaluasi dan monitoring apa yang menjadi ukuran Dispora Riau. Kalaupun mau melakukan Evaluasi dan Monitoring sebaiknya dilakukan komunikasi ke dalam bersama PengProv PGSI, jangan tiba tiba dilakukan pemberitaan ke publik, sangat tidak elok dalam Tatanan Kebijakan dan Adat Melayu Riau,” tutup Said.

Dikesempatan yang sama, Sekretaris Umum PengProv PGSI Riau, Deveri Azwir SH mengatakan, rekam jejak Prestasi Gulat untuk PPLP Binaan Riau tidaklah mengecewakan.

“Sejak terdaftar di PPLP Dispora Riau, setiap ada kegiatan Alhamdulillah ada yang membawa medali pulang. Baik emas, Perak, maupun Perunggu, baik agenda dari PPLP sendiri maupun yang diberdayakan PengProv PGSI Riau sendiri. Untuk PON 2012 Riau Gulat menyumbang 4 Medali, Untuk PON 2016 Jawa Barat, Gulat menyumbang 2 Medali Perunggu. Rasanya baru kali inilah dalam sejarah PON, Gulat Riau tidak lolos di Multi Event PON Papua, tentu itu menjadi evaluasi kami secara tersendiri,” sambung Deveri.(***)