Kekuatan Sebuah Keyakinan (Belief) dalam Upaya Mewujudkan Tujuan Hidup

oleh -814 views

Oleh : Yusriadi, SE, MM (Personality Development Trainer)

Ketika kaum nabi Musa mau meninggalkan negeri Mesir menuju negeri yang dijanjikan walau harus mengorbankan harta dan jiwa karena diburu oleh tentara Fir’aun, itu karena adanya kekuatan sebuah keyakinan. Begitu juga ketika Nabi Muhammad berhijrah meninggalkan kampung tempat ia dilahirkan dan dibesarkan dari Mekah menuju Madinah, hal itu terjadi karena ada kekuatan sebuah keyakinan.

Keyakinan terhadap sebuah tujuan atau goal bisa diartikan sebagai hope atau harapan, vision atau visi, dream atau impian, merupakan sesuatu yang tempatnya berada dipikiran manusia. Semakin kuat dan besar tujuan itu benamkan didalam pikiran manusia, maka ia akan menjadi belief atau keyakinan dimana ada unsur emosi yang terkandung didalamnya sehingga bisa menyebabkan seseorang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan tujuan tersebut. Begitu pentingnya kekuatan sebuah keyakinan masuk ke alam bawah sadar pikiran manusia akan menghasilkan maha karya yang spectakuler, sebagaimana lahirnya sejumlah kemajuan tegnologi dan meningkatnya peradaban manusia.

Dahulu para ilmuwan, dokter, atlet dan pelatih percaya bahwa tidak akan mungkin bagi manusia untuk berlari satu mil dalam jangka waktu kurang dari empat menit. Menurut pengetahuan konvensional secara fisiologis tubuh manusia tidak sanggup untuk berlari secepat dan sehebat itu. Struktur tulang manusia tidak menunjang dan hambatan angin dianggap terlalu besar, bahkan pada saat itu para dokter membuat analisis jika seoarang pelari berusaha menembus batas waktu tersebut maka paru-parunya akan hancur dan jantungnya tidak akan berdenyut lebih cepat lagi.

Namun pada tanggal 6 Mei 1954 Roger Bannister membuktikan kepada seluruh dunia bahwa keyakinan tersebut tidak benar, dia hanya membutuhkan waktu 3 menit 59 detik. Roger Bannister adalah sosok manusia yang bukan hanya ingin mengetahui batasan maksimalnya, namun juga ingin melampaui batasan yang telah diyakini oleh kebanyakan orang. Roger Bannister yakin bahwa ia bisa menembus batas waktu tersebut, dengan keyakinan yang positif ini dia mulai mencari berbagai strategi untuk melampaui batas waktu tersebut, hebatnya setelah kejadian tersebut sebanyak 32 orang telah mampu berlari sejauh Satu mil dengan catatan waktu kurang dari 4 menit dan dalam satu tahun berikutnya lebih dari 300 orang telah mampu berlari sejauh Satu mil dalam waktu kurang dari Empat menit.

Kisah Roger Bannister menunjukkan kepada kita betapa dahsyatnya kekuatan sebuah keyakinan yang mampu mempengaruhi aspek kehidupan seseorang. Sebelum Roger Bannister memecahkan rekor Empat menit, rekor tersebut tidak pernah terpecahkan bukan karena keterbatasan manusia secara fisik melainkan keterbatasan manusia terhadapa keyakinannya dan rasa percaya diri bahwa rekor tersebut mampu dipecahkan.

Belief sistem meupakan life script atau blue print atau landasan keyakianan yang melandasi seseorang bersikap, berprilaku dan cara berpikir kita yang mempengaruhi cara pandang manusia terhadap sesuatu cara mengambil keputusan dan cara seseorang melakukan sesuatu. Belief sistem ada dalam alam bahwa sadar, belief sistem bisa mencakup semua hal dalam kehidupan yang pada intinya akan menjadi standar kebenaran yang ada dalam pikiran seseorang. Dengan demikian penting bagi siapapun yang ingin meraih cita-citanya mampu membenamkan sedalam-dalamnya tujuan hidupnya di dalam otak bawah sadarnya sehingga menjadi suatu belief sistem atau keyakinan yang mendalam bahwa ia akan mendapatkan kesuksesan hidup.