Binda dan Alam Mayang Turunkan 1000 dosis Vaksin Pfizer 1 dan 2 serta Booster

by -317 views
Suasana pelaksanaan vaksin di Taman Rekreasi Alam Mayang, Ahad, (20/2/2022)

PEKANBARU, Saturealita.com-Badan Intelijen Indonesia (Binda) Riau dan Taman Rekreasi Alam Mayang menaja kegiatan bersama. Kegiatan sosial itu diberi nama “Wisata Vaksin Booster” dengan tema; Vaksinasi Bhineka Tunggal Ika, Kita Sehat Ekonomi Pulih. Wisata Vaksin itu berlangsung, Ahad (20/2/2022)  dengan menurunkan 1000 dosis vaksin Pfizer 1 dan 2 serta Booster.

Sejak pagi hari hingga sore harinya, terlihat antusias warga dari berbagai komunitas, paguyuban dan umum hadir ke taman rekreasi itu. Tidak hanya di vaksin, warga yang hadir diberi sarapan dan makan secara gratis.

“Saya sudah pernah pergi untuk vaksin beberapa kali, tapi selalu kecewa karena antrian yang panjang. Makanya, saya mau coba lagi setelah dapat pemberitahuan ada vaksin di Alam Mayang dengan 1000 dosis. Alhamdulillah, saya sudah di vaksin pertama (1) hari ini,” ungkap salah seorang warga, Sumini (36) usai di vaksin.

Tentu saja, Sumini dan warga lainnya senang karena tidak terlalu lama mengantre. Apalagi pendaftarannya lewat googleform (online). Ditambah lagi antreannya tidak panjang. Hanya menunggu beberapa saat, langsung dipanggil.

“Bagus juga pelaksana acara vaksin ini sebab dibarengi dengan wisata. Jadi dapat dua. Dapat vaksin dan wisata gratis bersama keluarga. Kalau kegiatan seperti ini sering dilakukan, saya percaya akan banyak lagi yang mau divaksin,” ulas warga, Hendra (42).

Dalam Press Confrence disela-sela kegiatan vaksinasi berlangsung, Kabinda Riau Brigjen TNI Amino Setya Budi menjelaskan, kegiatan ini merupakan aktivitas BIN yang terbuka. Bersama-sama dengan Taman Rekreasi Alam Mayang dan berbagai komunitas adat serta paguyuban di Pekanbaru dalam rangka memutus matarantai penyebaran Covid-19.

“Ingat ya kawan-kawan media, ini bukan Vaksin Bhinneka Tunggal Ika seperti Merah Putih dan Nusantara karya anak bangsa yang belum dapat izin edar itu. Namanya Bhineka Tunggal Ika itu hanya tema acara karena kita menaja ini bersama-sama dengan komunitas adat dan paguyuban se-Indonesia,” ungkap Jendral Budi membuka kata.

Lebih jauh dipaparkannya, Badan Intelejen Indonesia (Binda) Riau yang dipimpinnya menjadi salah satu pihak yang diberi amanah untuk menyebar dosis vaksin ke masyarakat. Hal itu dilakukannya dengan berbagai cara seperti menggandeng pihak mal dan pihak-pihak yang dianggap punya massa yang ramai. Sehingga jatah yang mereka miliki bisa habis secara maksimal.

“Riau, urutan ke 28 dari 34 provinsi yang tidak membuat vaksin kadaluarsa. Sampai saat ini kita sudah mencapai 75 persen untuk dosis pertama, 65 persen untuk dosis kedua dan kurang dari 50 persen untuk dosis ketiga. Kita akan terus upayakan dengan berbagai kerjasama agar target bisa tercapai,” tegasnya.

Jendral Budi percaya, dosis yang diinginkan Vaksinasi Bhineka Tunggal Ika di Alam Mayang tidak hanya tercapai, bahkan bisa lebih dari 1000. Hal ini disebutnya karena melihat antusiasme warga yang terlihat di lapangan. Selain itu, peran pengurus paguyuban dan komunitas yang juga proaktif mengajak anggotanya untuk ikut di vaksin.

Sementara itu, pemilik dan pengelola Taman Rekreasi Alam Mayang Drs Riyono Gede Trisoko berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut. Apalagi Alam Mayang sendiri, sebelumnya telah melaksanakan kegiatan serupa sebanyak lima (5) kali. Artinya, Alam Mayang telah melaksanakan enam (6) kali sepanjang penyebaran vaksin ketengah-tengah masyarakat.

“Kami bersyukur Badan Intelijen Indonesia (Binda) Riau juga bersedia untuk memenuhi permintaan kita bersinergi untuk memutus matarantai virus Covid-19. Bahkan BIN menyediakan 1000 dosis dan ini sambutan yang luar biasa. Apalagi komunitas dan paguyuban juga menyambut niat baik dan tulus ini dengan antusias. Saya mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini,” ulas Mas Yono, sapaan akrab Riyono Gede Trisoko.

Palingtidak, Taman Rekreasi Alam Mayang membuka ruang bagi siapa saja yang ingin bekerjasama untuk menggelar kegiatan vaksinasi. Apalagi varian baru Omicron, meski tidak ganas tetap saja berbahaya bagi keselamatan manusia.(***)