Pengprov Percasi Riau Apresiasi dan Tersanjung Atas Digelarnya Kejurkot Catur Piala Pj Walikota Pekanbaru

by -184 views
Sudirman Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov Percasi Riau.

PEKANBARU,Saturealita.com-Perhelatan Kejuaraan Kota (Kejurkot) cabang olahraga Catur Pekanbaru, mendapat apresiasi dari Pengurus Cabang Provinsi (Pengprov) Persatuan olahraga catur seluruh Indonesia (Percasi) Riau

Ucapan ini, disampaikan Ketua Percasi Riau yang diwakili Sudirman selaku Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) Pengprov Percasi Riau.

“Pada prinsipnya, kami dari Pengprov Percasi Riau, menyambut baik kegiatan ini. Apa lagi Kota Pekanbaru plus sebagai percontohan yang ada di 12 kabupaten/kota dalam pelaksanaan jenjang organisasi mendekati sempurna. Kalau ada melakukan Kejurprov, mereka selalu mengikuti seleksi. Pada hari ini, karena ada dukungan dan support dari pejabat (Pj) Walikota Pekanbaru, maka terbentulah piala Walikota,” katanya, Ahad, (18/9/2022).

Selain memberikan apresiasi, kegiatan ini, juga membuat Pengprov Pecasi Riau merasa tersanjung. Apa lagi dalam Kejurkot terdapat dua atlet atas nama Malik dan Saqila yang membela Indonesia dalam ajang ivent internasional.

Kebetulan, atlet catur atas nama Saqila masih berumur usia dini. Akan tetapi Pengurus Besar (PB) Percasi pusat, hanya menanggu pembiayaan atlet saja.

“Kami Pengprov Percasi Riau, sempat prihatin dalam kondisi ini dan mencoba untuk mengajukan pembiayaan ke Koni Riau, namun mereka tidak merespon, malah mereka mengasumsikan meminta pelatih dari PB. Ini sangat tidak memungkinkan, kareana itu sudah jelas, tapi yang diperlukan sekali yakni pendampingnya. Untuk itu kami sedikit kurang respek dan Alhamdulillah dibantu Oleh Koni Koto,” tuturnya.

Lebih lanjut Sudirman menyebutkan, kempimpinan Iskandar Husein yang tidak jelas dan terpilihnya juga sama, menjadi ketua Koni Riau mengasumsikan suara dari Koni kabupaten/kota, bukan suara dari cabor. Kebetulan rival beliau adalah Kordias dalam pemilihan ketua Koni Riau kemarin.

Sebenarnya, Kordias bukan tidak terpilih, hanya saja belum sempat terpilih. “Tapi kalau kemarin sempat dilakukan pemilihan, tidak terkabur dan sombong kami dipastikan menang,” tegasnya.

Terkait penilaian kepengurusan Koni Riau saat ini, terkesan ingin baik lagi dari kepengurusan Koni terdahulu, tapi fakta dilapangan bahkan banyak yang lebih buruk.

“Tapi sudalah, itu internal mereka dan kita tunggu saja perkembangan kedepannya,” ucapnya.

Sementara itu untuk perbaikan kedepan terhadap kepengurusan, sebaiknya mereka janganlah bertindak arogan yang tidak mau mendengarkan ide-ide orang bawah ini, katakanlah cabor.

Bahkan, mereka tidak menyadari terbentuknya Koni Riau, karna adanya cabor-cabor.

“Seperti kegiatan Pekan olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Kuansing, Saya selaku Technical Delegate (TD) tidak pernah singron sama mereka seperti kami mengusulkan 20 medali, tapi yang keluar 18 medali. Jadi seolah-olah mereka lebih tau tentang cabor ini. Sampai sekarang perkembangan Porprov untuk cabor kami, masih pesimis,” bebernya.

Terakhir dirinya menyikapi, masih banyak persoalan yang terjadi di organisasi olahraga ini. Apa lagi tentang desas desus ataupun gonjang-ganjing persoalan pemecatan enam pegawai tidak tetap secara sepihak.

“Hal ini, saya No koment, karena tidak banyak mengikutinya. Namun harapan saya segeralah diselesaikan sesuai aturan yang sudah ditetapkan. Jangan sempat terganggu dengan kegiatan yang sangat penting lainnya,”tutupnya. (***)