PEKANBARU,Saturealita.com-Melangkah lebih awal di bulan Februari tahun 2023, Gelanggang Taekwondo dan Kampung Silat Tuah Negeri Melayu Alam Mayang Pekanbaru, secara resmi dibuka Turnamen Kaporesta Cup III Jambore Perguruan Silat Lintau dan bertabur nasehat.
Pembukaan tersebut dihadiri Langsung, Kapolresta Pekanbaru, Kombes. Pol. Dr. Pria Budi, S.I.K., M.H., Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (MKA LAMR) Datuk Sri H. Marjohan Yusuf, Kapolsek Tenayan Raya, AKP Bagus Harry Priyambodo dan Tuan Guru Sakti Orang Kayo, Drs Riyono Gede Trisoko MM.

Dari pandangan Tuan Guru Sakti Orang Kayo Riyono, bahwa kegiatan turnamen ini, merupakan ajang pertandingan yang ke tiga kalinya di Alam Mayang dengan berbagai upaya untuk menegakkan benang basah melestarikan nilai-nilai budaya leluhur tentang keahlian besilat.
“Kita menghadirkan beberapa perguruan silat dengan jumlah 200 peserta untuk menunjukkan kebolehannya dalam meraih prestasi dan juara,” kata Riyono, Kamis pagi, (2/2/2023) usai pembukaan.
Kemudian dirinya menjelaskan, kegiatan ini, juga mendapat support dari Kapolresta Pekanbaru Kombes pol Pria Budi dan tentunya diucapkan terimakasih.
“Saya katakan, jika ada pesilat yang mampu membawa piala Kapolresta Pekanbaru yang sangat tinggi dengan susunan rapi, dia adalah pendekar hebat,” ucapnya dihadapan ratusan peserta silat dari beberapa perguruan.
Disisi lain, Ketua MKA LAMR Datuk H. Marjohan Yusuf memandang positif terhadap kegiatan turnamen silat ini. Sebab dengan diadakan turnamen, maka bakat serta prestasi dapat diraih disini dan melahirkan atlet terbaik.

‘Saya mengapresiasi kegiatan ini, apa lagi saya diangkat sebagai penasehat Kampung Silat Tuah Negeri Malayu dan akan terus mendukung melastari silat di bumi Melayu Riau yang kita cintai,” sebutnya.
Kemudian dirinya menyampaikan, dalam tubuh silat ini, bukan sekedar bela diri saja, namun ada butir seni dan bisa mengubah krater seseorang, bukan untuk menyerang tapi ada unsur bertahan membela diri dan membatu orang yang lemah.

“Jadi pinta saya, jalinlah silaturahmi dan persaudaraan ini dengan sebaik mungkin serta junjung tinggi nilai marwah di bumi melayu sesuai adat dan istiadatnya. Kemudian kita juga mendukung penuh apa yang sudah diupayakan Tuan Guru Sakti Orang Kayo Riyono yang telah memfasilitasi kegiatan hingga berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan,”
Sementara itu, penegasan Kapolresta Pekanbaru Kombes pol Pria Budi, bahwa pencak silat ini, sudah menjadi warisan tak benda oleh Unisco pada tahun 2019 lalu. Jadi silat benar-benar lahir dan tumbuh di Nusantara.
“Maka dari itu , saya katakan mari sama-sama kita jaga warisan leluhur ini, dengan cara mengembangkan sampai ke pelosok. Saya masih ingat, pada masa kecil dulu, setiap habis mengaji, selalu belajar silat, dimanapun tempatnya, maka silat ini ada dimana-mana,”terangnya.
Selanjut, dengan adanya perguruan silat, sebagai mana dikatakan Ketua MKA LAMR Datuk Marjohan Yusuf, bahwa generasi muda yang mempelajari ilmu silat mempunyai andrian ali yang cukup kuat.

“Nah jika hal ini, tidak disalurkan sesuai dengan wadahnya, maka akan mengalir tidak tentu arah sehingga, timbul kejahatan ditengah kehidupan masyarakat. Ini terbukti, setiap malam saat kami melakukan patroli masih banyak remaja baik putra dan putri berkeliaran ditengah malam. Jadi timbul pertanyaan bagaimana peran aktif orang tua saat ini. Kalau dulu orang tua berbagai cara dan upaya, bagaimana menjaga anak-anaknya tidak keluar larut malam. Saya katakan, baru-baru ini, kami mengamankan sebanyak 12 orang anak remaja yang masih duduk di bangku sekolah SMP dan SMA melakukan kejahatan lewat sepeda motor (geng motor) dengan melakukan aksi pemukulan, perampasan barang yang dimiliki korban. Jadi saya berharap, untuk mengatasi ketebatasan pengawasan polisi terhadap jumlah masyarakat yang pesat ini, mari saling bergandeng tangan saling menjaga lingkungan dari kesempatan para pelaku kejahatan. Menimal dari rumah tangga, agar menjauhi tindakan melawan hukum,” tutupnya. (***)






