Apresiasi Kebijakan Mendikdasmen, SOIna Pekanbaru Sarankan Pemko Pekanbaru Tingkatkan Sarana Prasarana Sekolah

oleh -
oleh

PEKANBARU,saturealita.com-Ketua Pengurus Kota Special Olympic Indonesia (SOIna) Kota Pekanbaru Abdul Khair S.Sos, Kamis (19/6/2025) menyatakan menyambut baik kebijakan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti yang menyediakan kuota lebih banyak bagi siswa berkebutuhan khusus atau disabilitas dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 ini.

“Kita tentu menyambut baik kebijakan pemerintah yang sangat baik ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya perhatian serius di tingkat pemerintah daerah, terutama di Pemko Pekanbaru untuk melaksanakan kebijakan ini dengan sebaik-baiknya,” ungkap Abdul Khair.

Untuk itu, lanjut Abdul Khair, SOIna Pekanbaru antara lain menyarankan agar Pemko Pekanbaru meningkatkan upaya memperbaiki sarana dan prasarana sekolah untuk mendukung penuh kebutuhan penyandang disabilitas yang diberikan ruang lebih besar saat ini oleh pemerintah.

“Di antara yang menurut hemat kami perlu diperhatian yakni dari mulai dari sisi kuantitas dan kualitas tenaga pendidik, hingga ketersediaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh pelajar dari penyandang disabilitas itu selama proses pembelajaran,” ungkap Abdul Khair.

Sebagai organisasi skala internasional yang selama ini peduli pada kalangan disabilitas, lanjut Abdul Khair, SOIna Pekanbaru merasa terpanggil untuk memberikan sumbang saran kepada Pemko Pekanbaru, terutama di saat menjelang pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini.

“Kami tentunya sangat berharap agar kebijakan pemerintah tersebut bisa berjalan maksimal dan tanpa kendala demi pemenuhan hak-hak panyandang disabilitas yang telah dijamin oleh peraturan perundangan mulai dari tingkat internasional maupun secara nasional,” ungkap Abdul Khair.

Sementara itu, sebagaimana diberitakan media baru-baru ini, penguatan penerimaan siswa dengan disabilitas atau berkebutuhan khusus ini ditegaskan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam kunjungannya ke kantor Tempo pada Kamis, 5 Juni 2025.

Ia menyatakan, pemerintah menyediakan kuota lebih banyak bagi siswa berkebutuhan khusus dalam SPMB tahun ini.

“Jadi untuk penguatan (afirmasi) kami melebihkan kuotanya bagi siswa berkebutuhan khusus dibandingkan siswa tidak mampu,” katanya.

Afirmasi atau penguatan ini diberlakukan secara menyeluruh pada setiap satuan pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Dengan masing-masing kuota, SD paling sedikit 15 persen, SMP paling sedikit 20 persen, dan SMA paling sedikit 30 persen.

“Jadi SMA paling banyak 30 persen karena mereka akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi,” kata Abdul Mu’ti.(*/rilis)