Apel Operasi PETI Kuantan 2025 Resmi Digelar, Pemprov dan Polda Riau Tidak Ada Toleransi Tambang Ilegal

oleh -14 Dilihat
oleh
Suasana Gelar Apel Operasi PETI Kuantan 2025.

KUANSING,Saturelita.com-Pemerintah Provinsi Riau dan Kepolisian Daerah Riau secara resmi memulai Operasi PETI Kuantan 2025.

Peresmian ini, melalui Apel Gelar Pasukan yang digelar di bawah Jembatan Gantung Desa Seberang Taluk, Kabupaten Kuantan Singingi, Kamis pagi (31/7/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

Apel dipimpin langsung Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, didampingi Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta dihadiri unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten, antaranya Kajati Riau, Danrem 031/Wira Bima, Wakapolda Riau, Bupati Kuansing, Kapolres Kuansing, jajaran pejabat utama Polda Riau, dan pimpinan OPD terkait.

Penyampaian Gubri Dalam Gelar Operasi PETI Kuantan 2025.

Dalam sambutannya, Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan, tidak ada lagi ruang kompromi bagi aktivitas tambang ilegal yang merusak sungai dan lingkungan, khususnya menjelang perhelatan nasional Festival Pacu Jalur di Kuansing.

“Saya, bersama Kapolda, Bupati, Danrem, dan Kajati, sepakat bahwa tidak ada lagi toleransi terhadap aktivitas-aktivitas yang merusak, terutama di wilayah sungai. Sungai adalah sumber air, sumber budaya, dan bagian dari marwah kita,” tegas Gubri Abdul Wahid.

Ia juga menegaskan, Pemprov Riau saat ini sedang menyiapkan penerbitan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) melalui Dinas ESDM sebagai solusi legal bagi masyarakat agar tetap dapat beraktivitas secara sah dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin masyarakat hanya ditertibkan, tapi juga harus diberikan alternatif ekonomi yang legal, aman, dan produktif,” lanjutnya.

Kapolda Riau bersama anak siswa dan siswi siram pohon yang baru ditanam

Pada kesempatan yang sama, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menyampaikan bahwa operasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendekatan Green Policing, yaitu penegakan hukum yang berpihak pada kelestarian alam dan kesadaran kolektif.

“Kami sudah berkoordinasi lintas provinsi, termasuk dengan pihak Sumatera Barat, karena dampak kerusakan lingkungan ini lintas batas. Persepsi publik bisa terbentuk hanya dari satu unggahan media sosial, dan itu bisa berdampak pada citra seluruh masyarakat Riau,” tegas Kapolda.

Kapolda juga menyampaikan tiga fokus utama operasi ini, yakni kerja bakti massal (korvei bersama) membersihkan lingkungan, khususnya sungai.

Lalu pemantauan kualitas air secara rutin, dari hulu hingga hilir, dan menjaga kamtibmas berbasis komunitas, dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat.

“Kami ingin mengajak rekan-rekan media juga ikut membangun literasi publik yang benar. Riau ini sudah baik, nilai lingkungan kita sudah 90, bahkan bisa naik ke 91–92. Tapi itu hanya bisa terwujud kalau kita jaga bersama,” tambah Kapolda.

Setelah apel, kegiatan dilanjutkan dengan pemasangan plang peringatan larangan aktivitas tambang tanpa izin di area-area rawan PETI.

Plang tersebut mencantumkan dasar hukum dan ancaman pidana bagi pelaku PETI.

Selain itu, dilakukan pula penanaman pohon secara simbolik sebagai wujud komitmen menjaga ekosistem daerah aliran sungai.

Rangkaian kegiatan berlangsung aman dan tertib. Operasi PETI Kuantan 2025 akan berlangsung hingga pelaksanaan Pacu Jalur Nasional pada pertengahan Agustus mendatang, sebagai bagian dari strategi pengamanan dan pemulihan lingkungan secara terstruktur, terukur, berkelanjutan. rilis/Humas Polda/Menhori