Sumardany, Menjadikan Hari Musik Nasional Bukan Hal Mudah

oleh
oleh
Kadisbud Riau Tok Yos saat sulagi nasi tumpeng sebagai bentuk ucapan hari kelahiran Aris Abeba saat HUT PAPPRI ke 10 di panggung Tok Tan

PEKANBARU,Saturealita.comHari Musik Nasional merupakan salah satu produknya Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republi Indonesia (PAPPRI).

Sejarah mencatat, untuk mengiringi Hari Musik Nasional, juga bukan hal usaha yang mudah. Terhitung sejak kepemimpinan Presiden Republi Indonesia (RI) Megawati Soekarno Putri sudah masuk dalam pengusulan. Namun sepuluh tahun pengusulan, barulah terbit Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 10 tahun 2013 ditandatangani Presiden RI kelima Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kemudian, keluarnya Kepres tentang Hari Musik Nasional, tidak serta merta langsung eksen dalam sebuah gerakan, namun secara bertahap pembenahan secara administratif terus dilakukan dan ditambah lagi terjadinnya Pandemik Covid-19 ditahun 2019-2022, sempat vakum dalam berbagai kegiatan.

Diusia 10 tahun ini, mencoba dengan langkah awal membuat suatu gebrakan untuk membangkitkan kembali gairah para genre baik, seiniman baik artis, pencipta lagu dan pemusik dikumpulkan menjadi satu keinginan.

Pada kesempatan ini, PAPPRI Riau berkolaborasi dengan Panggung Tok Tan membuka pintu dan cendela untuk menampilkan kebolehan dalam sebuah karya sendiri ditampilkan.

Kekuatan sebagai junior dalam meminpin PAPPRI Riau, tentu tidak terlepas memohon tunjuk ajar dari para senior di organisasi ini.

“Salah satu senior tersebut Imam Panggung Toktan Alhaj. Aris Abeba yang juga pendiri maupaun Ketua PAPPRI Riau Pertama,” kata Ketua PAPPRI Riau, M Sumardany Zirnata, Jumat malam, (10/3/2023) usai pergelaran Perayaan Hari Musik Nasional Ke-10 dan doa bersama menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijraih.

Dalam Penjelasannya, penampilan para artis, musisi dan pencipta lagu, pesan yang disampaikan dalam karya sudah menujukan kreativitas sangat bagus. Akan tetapi semacam ini, akan menjadi harapan PAPPRI Riau bisa menaungi ibarat satu produk lagu, tersebar dimana-mana.

“Mudah-mudahan, ada satu tong karya yang mana nantinya bisa dilihat secara nasional atau global,” papar politisi dari partai Demokrat Riau.

Terkait upaya ada satu tong karya putra maupun putri anak jati melayu yang bisa viral, maka akan menjadi peluang mendongrak nilai ekonomi bagi seniman maupun para musisi.

Kemudian menurut hematnya, ini juga aka menjadi mata rantai yang tidak akan pernah putus, bahkan bisa menjadi rel yang bisa dijalani para seniman atau musisi yang belum mendapat kesempatan untuk viral.

“Peluang yang semacam ini, menurut jalur akal pikiran sehat untuk sebuah organisasi yang mapan,”urainya.

Diwaktu singkat, Pendiri dan sekaligus ketua Pertaman dalam membangun kemajuan PAPPRI Riau Alhj Aris A Beba yang juga berulang tahun disaat usia 10 PAPPRI, membuka adrian ali sang punjaga puisi ini.

Mengapa tidak, salah satu panggung Tok Tan, merupakan bukti nyata untuk digunakan para seniman musik berkarya. “Saya hanya berfirki, semua kembali kepada para seniman untuk memahami kalimat ini. itu saja tidak usah panjang lebar, lagi pula saya sudah tua, hanya sebagai pemberi petuah,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, acara yang dihadiri Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Roni Rahmad dan kepala dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen sebagi perwakilan Gubernur Riau, menandakan dukungan penuh untuk PAPPRI Riau itu sendiri. (***)