Milad ke 53 LAM Riau Kental Nuansa Adat dan Islami

oleh -169 views
Giat musahaba Zikir dan Doa Milad LAMR ke-53 Tahun

PEKANBARU,Saturealita.com-Bersempena ulang tahun atau milad ke 53 tahun 2023, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mengelar berbagai penyambutan.

Kegiatan tersebut sejak Selasa (6/6/2023) sore hingga malam dengan mengelar musahabah, zikir dan doa bersama. Hari ini, Rabu (7/6/2023) pagi hingga siang diadakan giat seminar bertempat Gedung LAM Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru

Dewan Pimpinan Harian Lembaga (DPH) Adat Melayu Riau, Datuk Seri H Taufik Ikram Djamil yang akrab disapa TIJ mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai memperingati lahirnya LAM Riau yang saat ini sudah berusia 53 tahun. Lahirnya LAM Riau menurut catatan sejarah berawal sejak 6 Juni 1970.

Berkaca dari cakupan usia manusia, LAM Riau sudah sangat matang sekali dan telah banyak asam garam dalam pengalaman hidup sebagai sebuah lembaga adat di bumi Melayu ini.

LAM Riau dibawah kepemimpinan Datuk H Seri Raja Marjohan Yusuf selaku Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) dan Datuk H Seri Taufik Ikram Djamil, selaku Dewan Pimpinan Harian (DPH), berusaha sekuat tenaga dan pikiran mengembalikan khittah LAM Riau sebagai lembaga independen yang punya komitmen kearah Lembaga Adat Melayu yang mampu mengayomi dan mempunyai kekuatan dalam meningkatkan jati diri, adat istiadat,hak-hak masyarakat dan marwah daerah berlandaskan keislaman.

“Sekarang bagaimana kita dapat membantu hak-hak adat dan bagaimana berdiri untuk kepentingan adat di Riau yang memang kental dengan nuansa islaminya. Maka pada milad ini kita kedepankan tradisi budaya kita sendiri, nuansa Islami dan ekonomi masyarakat tempatan,” sebut Datuk Seri H Taufik Ikram.

Maka untuk itulah pada Milad kali ini mengangkat tema Teguhkan Khittah, Julang Peradaban. Kegiatan ini telah diawali dari kegiatan tegak tiang panji adat diiringi silat tradisional, penampilan tari sakai, zapin meskom Bengkalis dan Randai Kuantan, dilanjutkan malamnya majelis zikir bersama Ustad Dr H Mustafa Umar MA, penampilan Majelis Taklim Nur Rohmah Provinsi Riau pimpinan KH Abdul Halim Mahally dan seminar ekonomi tapak lapan dengan narasumber Gubernur Riau, Prof Dr Junnaidi SS M Hum, Dr Edyanus Herman Halim MM, Dr Elmustian Rahman dan Dr Suwondo.

“Jadi Tapak Lapan itu maksudnya orang Melayu harus bisa bekerja disemua bidang, maka nanti dikupas bagaimana ekonomi masyarakat tempatan oleh Pak Dr Elmustian Rahman, ekonomi kreatif oleh Dr Edyanus dan Dr Junaidi bersama Dr Suwondo bagaimana membangun sebuah sistem tapak lapan ekonomi itu sendiri,” jelas Taufik.

Dikatakannya, kegiatan majelis zikir sendiri rutin dilaksanakan LAM Riau bahkan ini kali ke 10 digelar LAM. “Kita yakin bahwa apa yang dilahirkan leluhur kita dulu memiliki makna agama yang luas, maka saat ini kita seperti membangkitkan kembali batang terandam itu, sebab nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri ditentukan oleh nilai agama,” lanjut mantan wartawan nasional Kompas ini.

Sementara itu Gubernur Riau dalam sambutannya pada malam majelis zikir tersebut menyampaikan bahwa LAM banyak membawa dampak dan perubahan di Riau, melalui tunjuk ajar Melayu yang dilahirkan almarhum H Tennas Efendi.

“Harus kita pegang tittah kemelayuan itu sendiri. Bagaimana anak jati Melayu ini sukses dan sejajar dengan anak-anak lain di Indonesia ini. Resam adat yang sudah turun temurun ini harus kita rawat. Pemprov Riau mengharapkan dukungan berbagai lembaga dan organisassi, terkhusus LAM untuk kemajuan di masa akan datang,” sambut Gubri.

Pada kesembatan ini Gubri memaparkan bagaiamana pertumbuhan ekonomi Riau tertinggi diluar Pulau Jawa dan Riau hanya kalah dari segi jumlah penduduk, begitu juga perkembangan ekonomi syariah, Riau katanya dijadikan tempat belajar dari provinsi lain di tanah air.

“Nah, sebagai penduduk yang multi cultural, multi agama, harus dijaga agar tetap utuh, agar tidak terjadinya gejolak dalam masyarakat yang akibatnya pecah persatuan dan kesatuan kite. Jika gejolak terjadi tentu menghambat pembangunan di segala bidang. Misalnya, terjadi gejolak keagamaan akan berpengaruh kepada tatanan hidup masyarakat yang tidak rukun tentu ini harus dijaga baik-baik,” pesan Gubri. (***/rilis)