Dua Pendekar Putri Perguruan Silat Lintau XI Koto Riau, Raih Medali Perak dan Perunggu Ajang O2SN 2023 Di Jakarta

oleh -14 Dilihat
oleh
Ket foto : Tuanku Pandeka Rangkayo Sati Drs. Riyono Gede Trisoko MM usai pengalungan dua medali perak dan perunggu kepada dua pendekar putri sang juara dalam ajang O2SN 2023

PEKANBARU,Saturealita.com-Perguruan Silat Lintau XI Koto Provinsi Riau, gelar acara syukuran atas peraihan prestasi dua pendekar putri dalam kejuaraan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Jakarta beberapa pekan lalu.

Dua pendekar tersebut, masing-masing memperoleh medali Perak atas nama Bunga Afrila Yenti juara dua cabang olahraga pencak silat nomor tandingan kelas D 51-55 kilogram digoup putih putri. Sedangkan rekannya, memperoleh medali perunggu atas nama Salmah Rahmawati tanding kelasa E diatas 51-55 kilogram digroup yang sama.

“Saya sebagai Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Lintau XI Kota Provinsi Riau, mengucapkan apresiasi dan banga atas prestasi yang diraih dua pendekar putri tersebut,” ucap Tuan Guru dengan gelar Tuanku Pandeka Rangkayo Sati Drs. Riyono Gede Trisoko MM, Ahad sore (17/9/2023) kepada media ini.

Masih dikatakan Tuanku Pandeka Rangkayo Sati Riyono begitu sapaan akrabnya, bahwa prestasi yang diraih kedua pendekar putri, merupakan berkat latihan dibawah asuhan Tuan Guru Yance Widiyanto Rossy (YWR) Tuanku Pandeka Panglimo Harimau Parang.

“Saya katakan, manfaatkanlah tempat latihan Padepokan atau Jojang yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya. Ajak teman yang baik agar nama kita terus terjaga dan jangan teman kurang baik yang hanya dapat menghancurkan masa depan perguruan ini,” terangnya dengan pesan singkat penuh makna.

Ditempat yang sama, Tuan Guru YWR sekilas menceritakan saat melakukan pertandingan, sebenarnya Pendekar Bunga bukan peraih juara dua, melainkan juara umum.

Menurut YWR, Pendekar Bunga sedikit sedikit silap saat melakukan bantingan kepada lawan dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di menit terakhir pertandingan.

“Karena tim medis diduga mendapat intervensi dari spoter pesilat Sumbar untuk memberikan keputusan tiada henti atas cedera yang dialami bunga, pada akhirnya pertandingan dihentikan ditandai silang tangan dari dewan juri pada saat itu. Namun semua ini, sudah menjadi keputusan, saya terima dengan lapang dada dan ikhlas,” bebernya.

Dalam acara syukuran, dihadiri para orang tua pendekar ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng sebagai wujud sedekah makan atau doa bersama. Suasana syukuran terlihat akrab dan berjalan sukses. (***)