HUT FKJK Riau Ke-4, Nyawiji Dhadi Sebagai Dorongan Tetap Semangat Pertahankan Kebudayaan

oleh -
oleh
Suasana HUT FKJK Riau

PEKANBARU,Saturealita.comHari Ulang Tahun Forum Komunikasi Jaranan dan Kuda Lumping (HUT-FKJK) Provinsi Riau ke-4 merupakan bukti hasil perjuangan dalam mempersatukan dan kekompakan membentuk sebuah komponen yang mempunyai kreativitas tidak menoton saat penampilan.

Demikian dikatakan Ketua FKJK Riau Solar kepada media online ini, Sabtu malam, (7/10/2023) bertempat Alam Mayang saat pergelaran berlangsung.

“HUT FKJK Riau, ke-4 sebenarnya sebuah hasil perjuangan terbentuknya organisasi ditengah masyarakat berbudaya untuk bersatu,”ucapnya.

Solar menjelaskan, maksud dari pada hasil perjuangan tersebut, saat pembentukan perdana FKJK Riau, tidak sama mudah membalikkan telepak tangan. Artinya diperlukan sebuah pemikiran dan tenaga bahkan harus mengeluarkan sedikit demi sedikit materi untuk terciptanya forum ini.

Dasar susah payah ini, ada empat orang sebagai Inisiator yakni Edi Wiyono (Cak Gondrong) Sukatno, Abdi Suyono ditahun ke-2 memberanikan diri untuk mengajak dan membinan forum ini kepada Drs. Riyono Gede Trisoko MM.

“Saya ucapkan terimakasih kepada pembina yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya untuk FKJK Riau itu sendiri,” ucapnya kembali.

Terkait dengan perayaan HUT FKJK Riau, dirinya menginformasikan, sebanyak 15 group Jaranan dan Kuda Lumping kabupaten/kota se-Provinsi Riau tampil dalam kemeriahan ulang tahun malam ini.

Selain penampilan Jaranan dan Kuda Lumping perwakilan kabupaten/kota, juga dihadiri Persatuan Masyarakat Lampung (PML) dan Keluarga Besar (KB) Jawa Tengah Provinsi Riau.

Ditempat terpisah, Pembinan FKJK Riau Drs. Riyono Gede Trisoko MM, menilai FKJK sebagai organisasi pencinta Jaranan sudah seharusnya menjadi kebanggaan para seniman Jaranan itu sendiri.

“Melalui HUT FKJK Riau yang ke-4, semoga kesenian Jaranan semangkin dicintai dengan sebuah penampilan terkesan modern,” kata Riyono begitu sapaan akrabnya Ahad petang, (8/10/2023) di Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru.

Terkait dengan tema Nyawiji Dhadi yang menjadi warna dalam pergelaran Jaranan dan Kuda Lumping merupakan sebuah dorongan tetap berjiwa semangat, bersatu membangun kebudayaan yang lebih baik lagi. (***).