PEKANBARU (saturealita.com)-Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi perhatian serius bagi wilayah-wilayah rawan seperti Pekanbaru. Dalam upaya mencegah terjadinya tragedi yang merusak lingkungan dan mengancam keselamatan warga, patroli dan sosialisasi cegah karhutla telah dilakukan di Wilayah Jajaran Koramil 04/Limapuluh Kodim 0301/Pekanbaru. Pada Sabtu, (30/3/2024), pukul 10.00 WIB, Babinsa Koramil 04/Limapuluh, Sertu Andi Saputra memimpin kegiatan ini.
Rute patroli yang dilakukan mencakup sejumlah titik rawan di Pekanbaru, seperti Jalan Teluk Leok Ujung, Jalan Limbungan, Jalan Pembina, Jalan Family Raya, Jalan Pramuka Ujung Perum Indah Permai, dan Jalan Lingkar Danau Buatan Dermaga II. Tujuan utama dari patroli ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kebakaran serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah karhutla.
Meskipun telah melibatkan personel TNI dan MPA serta perlengkapan SPM, hasil patroli menunjukkan bahwa tidak ditemukan hal-hal mencolok seperti hotspot, titik api, atau titik asap. Hal ini menandakan bahwa langkah-langkah preventif yang telah diambil dapat membuahkan hasil yang positif.
Sertu Andi Saputra, dalam pernyataannya, menegaskan pentingnya kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam upaya mencegah karhutla. “Kita mengajak masyarakat sama-sama bekerjasama untuk pencegahan karhutla di Pekanbaru,” ujarnya.
Karhutla bukan sekadar masalah lokal, tetapi memiliki dampak yang meluas, terutama dalam hal kesehatan dan lingkungan. Asap dari kebakaran hutan dan lahan dapat meracuni udara dan mengakibatkan gangguan pernapasan serta penyakit lainnya bagi warga sekitar. Selain itu, kerugian ekonomi juga tidak bisa diabaikan, baik dalam hal kerugian langsung akibat kebakaran maupun kerugian jangka panjang akibat terganggunya ekosistem.
Dengan melibatkan personel TNI dan MPA serta menyebarkan sosialisasi secara luas, diharapkan kesadaran akan pentingnya mencegah karhutla dapat meningkat di kalangan masyarakat. Langkah-langkah proaktif seperti ini menjadi salah satu kunci dalam melindungi lingkungan serta kehidupan manusia dari ancaman karhutla di masa depan. (***/s.topan)