PEKANBARU (saturealita.com)-Catatan pinggir Pekan Raya Wisata sempena Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-240 tahun 2024 Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru.
Dari hasil penyelusuran Tim media online Saturealita.com, perhelatan ini, merupakan hal yang natural untuk masyarakat kota Pekanbaru.
Mengapa demikian, karena sajian yang berbaur dalam satu wadah mengangkat nilai beragam kebudayaan menjadi sorotan untama yang akan berkembang berikutnya.
Berbagi ungkapan, tidak sedikit telontar dari para pengunjung Pekan Raya wisata sempena Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-240 Taman Rekreasi Alam Mayang kemarin yang mengratiskan masuk selama dua hari berturut-turut yakni, 29-30 Juni 2024 dengan faswod Umul Al-Qur’an ‘Alfatiha’ buat kedua orang tua almarhum H. Badiun dan almarhumah Hj. Soeparmi menjadi keberkahan Alam Mayang itu sendiri.
“Iya pak, kami selaku masyarakat kota Pekanbaru merasa senang adanya masuk gratis setiap tahunnya di Taman rekreasi Alam Mayang ini. Semoga apa yang dilakukan, menjadi sebuah keberkahan yang berkelanjutan”, ungkap Soegianto masyarakat Limbungan Rumbai belum lama ini.
Soegianto menjelaskan, masuk gratis ditempat hiburan, taman rekreasi dan lain sebagainya, sangat jarang sekali ditemui saat ini. Nah, untuk pengelola Alam Mayang membuatnya, bahkan para pengunjung bebas mau membawa bekal apa saja didua hari itu.
“Semoga kedepannya, kegiatan ini, akan terus bergulir setiap tahunnya dan tentunya ada peningkatan yang lebih luas lagi”, terangnya.
Terkait Pekan Raya Wisata Sempena Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-240 tahun 2024 yang telah sukses digelar mengambarkan cerita tersendiri bagi pihak pengelola Alam Mayang Pekanbaru, Riyono Gede Trisoko.
“Dalam perhelatan yang baru saja kita taja beberapa hari lalu, terekam jejak diantara doa dan kebahagiaan masyarakat dalam merayakan hari jadi kota Pekanbaru”, kata Riyono begitu orang akrab memanggilnya, Rabu, (3/7/2024) saat bual-bual santai di Taman Rekreasi Alam Mayang Pekanbaru.
Dari keterangannya, saat perhelatan berlangsung, suara kompak melayu, gemelan Jawa, Tambua Sumatera Barat dan banyak lainnya, membuat suasana menjadi hidup dan berkembang seiring dengan hiruk pikuk para pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terbentang luas dipelentaraan Taman Rekreasi Alam Mayang.
Kemudian ada pesan tersirat kepada pengunjung, membeli besin lalu ke Taman rekreasi Alam Mayang, merupakan salah satu bentuk membantu perekonomian tempatan.
“Ya apa lagi hal lainnya yang dilakukan para pengunjung saat beraktifitas menikmati suasana Pekan Raya Wisata tersebut”, jelasnya.
Selanjutnya, perhelatan Pekan Raya Wisata tidak terlepas dari dukungan beberapa pihak yang menjadi langkah kesuksesan giat tersebut.
“Terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama pihak Pemerintahan dan kepolisian yang telah bertungkuh lumus memberikan dukungan dalam perhelatan tersebut”, urainya.
Dari sisi lain, sebuah kebanggan tersendiri dalam keberkahan dihari puncak kegiatan perhelatan Pekan Raya Wisata, hadir Ketua Dewan Presidium Majelis Pinisepuh Nusantara, Profesor Dr. Ir. GPH SM Hadikusumo MBA. Ph.D yang sangat kagum atas perhelatan ini.
“Sangat natural sekali dan kehadiran saya berserta rombongan disambut apa adanya alias tidak ada setingan yang diatur sebelumnya. Ini sangat luar biasa dan kita tidak lagi ada membedakan suku maupun ras yang notabenenya hanya untuk perpecah belahan saja. Kita orang Nusantara dimanapun berada, peradapan kebudayaan bisa dan mampu berkembang dengan sendirinya tidak ada paksaan apapun, namun azas kebersamaan dan bersifat gotong royong yang menjadi filar utama. Saya yakin, dibumi lancang kuning ini, bisa jadi laboratorium pengembangan kebudayaan Nusantara”, doanya dihadapan masyarakat ramai.
Disamping itu, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri H. Marjohan Yusuf mengatakan perhelatan Pekan Raya Wisata Sempena Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-240 tahun 2024 merupakan wujud peratuan budaya anak negeri.
“Terimakasih Pengelola Alam Mayang, semoga niat ini, menjadi keberkahan kita bersama untuk pengembangan budaya anak negeri”, lenteranya.
Ditempat terpisah, Ketua Forum Komunikasi Jaranan Kuda Lumping (FKJK) Riau, Sularno mengucapkan terimakasih terutam pihak pengelola Alam Mayang Pekanbaru yang mampu mengembangkan nilai kebudayaan dalam satu rumpun kolaborasi untuk dijadikan satu warna yang cocok dan terjalin dengan erat menyatu kombinasi warna.
“Insyaallah, kami selaku peguyuban yang tegak dan berdiri dibumi ibu pertiwi Lancang Kuning terus melakukan trobosan dalam pengembangan yang lebih luas lagi”, tuntasnya. (***)