PEKANBARU,saturealita.com-Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak) menyelenggarakan dua program pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan di MAN 2 Model Pekanbaru, pada Sabtu (19/01/2025).
Program yang diikuti oleh lebih dari 45 siswa ini terdiri dari “Edukasi Perundungan Digital” yang dipimpin oleh Vita Amelia, S.T., S.Hum., M.IP dan “Pelatihan Analisis Media untuk Membangun Generasi Muda yang Kritis terhadap Budaya Populer” yang diketuai oleh Qori Islami Aris, S.S., M.Hum.
Kegiatan pertama yang dimulai pagi hari berfokus pada pelatihan literasi digital dan pencegahan cyberbullying. “Di era digital ini, remaja menghadapi tantangan besar dalam menghadapi cyberbullying.
Program ini bertujuan membekali mereka dengan keterampilan menganalisis dan menyikapi konten digital secara bijak,” ujar Vita Amelia, ketua tim pengabdian pertama.
Pelatihan cyberbullying melibatkan 45 siswa asrama MAN 2 Model Pekanbaru dan menerapkan metode komprehensif, meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, serta simulasi role-playing untuk mengajarkan cara mengenali dan merespons tindakan perundungan digital.
Setelah istirahat singkat, kegiatan dilanjutkan dengan program kedua yang dipimpin oleh Qori Islami Aris.
Program ini fokus pada pengembangan kemampuan analisis kritis terhadap konten budaya populer dari perspektif Islam, khususnya terkait anime dan manga Jepang yang saat ini populer di kalangan remaja.
“Remaja Muslim perlu memiliki filter tersendiri dalam mengonsumsi budaya populer global. Program ini memberi mereka perspektif Islam untuk menjadi konsumen media yang cerdas,” jelas Qori Islami Aris.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa di kedua program.
Pada program edukasi perundungan digital, hampir seluruh peserta menunjukkan peningkatan kesadaran tentang risiko cyberbullying dan pentingnya penggunaan media sosial yang bijak.
Sementara pada program analisis media, siswa menunjukkan kemajuan paling menonjol dalam pemahaman nilai-nilai Islam, diikuti dengan penguatan kemampuan berpikir kritis dan pengetahuan tentang karakteristik budaya populer serta dampaknya terhadap perkembangan remaja.
Kepala Asrama Putri dan pendamping siswa MAN 2 Model Pekanbaru menyambut positif kedua program tersebut.
“Kolaborasi dengan Unilak sangat membantu dalam upaya membangun karakter siswa yang kritis, tangguh, dan tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman di era digital. Kami berharap kerjasama serupa dapat terus berlanjut di masa mendatang untuk mendukung perkembangan siswa di asrama,” ujar pendamping asrama.
Untuk mendukung keberlanjutan program, kedua tim pengabdian memberikan materi edukasi dan panduan praktis kepada siswa yang dapat digunakan sebagai referensi setelah kegiatan.
Kegiatan pengabdian ini merupakan wujud kepedulian Fakultas Ilmu Budaya Unilak terhadap tantangan digital yang dihadapi oleh pelajar saat ini, khususnya di lingkungan pendidikan berbasis Islam. (***)