Tiga Hari Ops Keselamatan Berlalu, Tingkat Kesadaran Masyarakat Meningkat

oleh -148 views
oleh

PEKANBARU,saturealita.com-Direktorat Lalu Lintas Polda Riau selama tiga hari telah menjalankan Operasi (OPS) Keselamatan Lancang Kuning 2025.

Kegiatan ini, dilakukan selama 14 hari kedepan sejak 10-23 Februari tahun 2025. Ungkap Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Riau AKBP. Irmadison, S.H. Kamis sore, (13/2/25) kepada media online ini.

“Operasi Keselamatan Lancang Kuning 2025, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berlalu lintas baik kendaraan roda dua maupun empat”, katanya.

Dikatakan Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Riau AKBP. Irmadison, S.H. untuk giat Ops menurunkan personil sebanyak 1.094 anggota terdiri dari satuan kerja (Satker) Polda, 122 orang, seluruh Jajaran Polres 972 orang.

Sementara itu, ops terdiri dari Satgas Prentif, Preventif, penegakan hukum dan Binops itu sendiri.

Dijelaskannya, kegiatan bersifat, idukatif, sosialisasi, himbauan dalam bentuk secara langsung, melalui media sosial, baliho, brosur dan templet yang mengarah kepada Ops tersebut.

“Penindakan yang kami lakukan saat Ops, orang, kendaraan, jalan, lingkungan dengan tujuh prioritas pelanggaran seperti tidak menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI) bagi kendaraan roda dua, melawan arus, berboncengan lebih dari satu, tidak menggunakan stebel bagi berkendaraan roda empat, dibawah umur, dibawah pengaruh alkohol, menggunakan kenalpot brong”, jelasnya kembali.

Selanjutnya, kegiatan Prentif sudah 40 persen dan Preventif juga 40 persen, akibat kehadiran polisi Lalulintas dengan cara patroli secara intens diberbagai penguatan wilayah dan penegakan hukum hanya 20 persen, itupun akan dilakukan saat terakhir.

Selain itu, fasilitas tinggi seperti over loud, deminsi, travel gelap, klason tolalet pemicu akibat kecelakaan tak terlepas penindakan saat ops digelar.

“Dalam penindak yang kami lalukan, itupun diberi peringatan, kalaupun ada penilangan secara elektronik, statis maupun mobile pembayaran wajib kewat briva yakni bank atau Indomaret dalam hal ini, bekerjasama untuk pembayaran”, paparnya.

Kemudian selama digelar Ops ini, tentu masih ada ditemukan pelanggaran. Namun jika dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini, ada peningkatan peningkatan pengurangan pelanggaran.

Terkait dengan Ops yang dilakukan, ini merupakan pra kondision untuk Ops ketupat nantinya.

“Kemarin kita juga melakukan Ops Ramcek yang melibatkan unsur satuan Dihub, BPCD dan pihak PO bus. Khusus untuk penindakan berkendaraan mengunakan obat terlarang seperti narkoba, belum kita lakukan dengan alasan, harus berkoordinasi dengan pihak kesehatan dan Dit Intelkam Polda Riau”, tutupnya. (***)