Alhj. Aris Abeba Dihimpit Dua Profesor

oleh -110 views
oleh

PEKANBARU,saturealita.com-Sosok seniman Riau dengan nama lengkap Alhj. A. Aris Abeba memang selalu berbeda dengan yang lain. Namun perbedaan bukan untuk sebuah perdebatan ataupun perselisiahan antara satu dengan lainnya.

Perbedaan dilakukan Imam Panggung Toktan (Babe) panggilan manja usia senja sudah banyak orang kalangan seniman yang mengetahui. Akan Tetapi saat ini, boleh dikatakan agak kaku karena diimpit dua Profesor yang sangat termasyur namanya di Nusantara ini.

Saat bual anak melayu, Alhj. Aris Abeba (Babe) menjelaskan dengan gaya pelan dan terkesan lambat melalui suara serak basah tapi tidak becek, tak menyangka dirinya diusia senja dan sudah jarang beraktivitas baik dunia seniman atau apapun namanya, dihimpit dua profesor sebelah kanan Prof. Dr. Alaidin Koto dan sebelah kiri Prof. Dr. Abdul Somad (UAS),

“Saya tak sangka apa lagi menduga kalau pada hari itu akan dihimpit dua profesor, kalaulah tau ya sudah cukup tau saja”, ungkap dan gaya Babe, Sabtu, (1/3/25) salah satu ciri khas bual kalau sudah dalam rana serius sang pendengar setia.

Dijelaskan Babe lagi setelah pecah suasana dengan gelak tawa para pendengar, dirinya melanjutkan bualnya, bahwa pada saat dihimpit dua profesor ketika menghadiri undangan ahli bait Prof. Dr. Alaidin Koto dalam peresmian atau pembukaan salah satu kafe dengan nama ‘pondok profesor’ yang berlokasi Jalan Subrantas Gang Amal Nomor 42 Simpang Panam Kota Pekanbaru.

Sambung bualnya, bukan hanya dua profesor itu saja yang kelihatan, namun banyak lagi yang tampak hadir pada acara pembukaan pondok profesor itu sendiri.

“Tentulah tak bisa saya sebutkan satu persatu, ‘ngapelah kau bertanya same saye’, yang punya acara bukan saya ape lagi mengundang, saye saja peserta diantar undangan orang penting yang ada diacara tersebut”, kembali celotehan skak mat tapi tak menjatuhkan orang lain dan ungkapanya itu sangat benar dan kita harus berhati-hati saja menyimak kalimat bertanya dan siapa yang ditanya sembari mengatakan sudalah, kalau diteruskan tak putus ibarat bergolombung dan berbuaih dan aktivitas lain terganggu dan terpotong waktunya. (***)