Bandara Mengambarkan Ekosistem Satu Daerah.

oleh
oleh
Drs.Riyono Gede Trisoko MM Pengamat Sektor Pariwisata dan Sosial Penerbangan saat memaparkan Materi diskusinya

INHU, Saturealita.com-Setiap daerah, memiliki sebuah potensi yang layak untuk dikembangkan. Potensi ini, merupakan salah satu sektor yang mampu mengubah ekosistim untuk sebuah pengembangan daerah itu sendiri.

Menyelusuri berbagai potensi dalam satu daerah, perlu diambil langkah kongkrit dan riset, seperti halnya para pengamat yang mampu membicarakannya menjadi sebuah masukkan untuk pengembangan berkelanjutan.

Melirik potensi disalah satu daerah tepatnya di Kabupaten Indragiri Hulu (lnhu), yakni sebuah Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Japura.

Bandar udara (Bandara) Japura Rengat, begitu orang mengenalnya, secara historis, dulu sempat beroperasi digunakan berbagi operasional penerbangan, baik pemerintah setempat, pihak swasta dan lainnya selalu mengunakan bandara tersebut untuk transportasi dalam berpergian dari satu daerah ke daerah lainnya.

Pada waktu itu, terlihat sangat indah dan daerah lintas timur Japura kabupaten Inhu, disibukkan dengan hiruk pikuk pengaturan keberangkatan sebagaimana bandara lainnya.

Sekarang ini, bandara kebanggaan anak keponakan kabupaten Inhu itu, terlihat senyab, hanya beberapa kali, sebuah pesawat cateran cuma pakir saja.

Tentunya berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam hal ini kepala kantor UPBU Japura Rengat, Alek Rudi, ST,M,MTr, yang selalu mempunyai pemikiran untuk melakukan berbagai perubahan sebagai landasan penerbangan secara domistik.

Berbagai upaya yang telah dilakukan selama menjabat sebagai kepala kantor UPBU Japura Rengat, menurut hematnya sudah banyak dilakukan trobosan. Namun saat ini, belum mendapatkan titik terang sebagaimana tujuan utama yang sudah direncanakan.

Dalam penilaiannya, campur tangan pemerintah kabupaten (Pemkab) itu menjadi landasan dasar menghidupkan kembali UPBU Japura Rengat. terutama secara pendekatan kepada pihak swasta yang ada untuk bersama bergandeng tangan menghidupkan kembali bandara kebanggaan masyarakat Inhu tersebut.

Kemarin, tepatnya pada hari Kamis, 27 Januari 2022 bertempat ruang pertemuan UPBU Japura Rengat bersama dengan Pengamat Sektor Pariwisata dan Sosial Penerbangan, Drs Riyono Gede Trisoko MM dan Forum Pemred Riau (FPR) Rahmad Handayani, mencoba untuk berkolaborasi merumuskan bagaimana pola dan stretegi untuk pengembangan sektor penerbangan bandara Japura kedepannya.

Kegiatan ini, dikemas dalam bentuk diskusi panel yang dihadiri selain dua narasumber Kepala Kantor UPBU Japura Rengat Alek Rudi, ST,bl M.MTr para media meliputi kabupaten dan Provinsi Riau serta para staf atau karyawan UPBU Japura Rengat.

Diskusi panel dengan dorasi lebih kurang 2 jam lebih, yang mana diawali dengan pemaparan dari Pengamat Sektor Pariwisata dan Sosial Penerbangan, Drs Riyono Gede Trisoko MM dengan tema, “Ilove Bandara Japura”,.

Dalam teori diskusi panel, Riyono begitu panggilan akrabnya, menyebutkan, bandara itu endetiknya dengan ikon kepariwisataan dan peningkatan sosial bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Banyak sekali saya lihat, bahwa kepariwisataan negeri kedondong, mempunyai potensi yang cukup banyak untuk diangkat maupun dikembangkan dalam peningkatan sosial bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat”, ucapnya diselah pemaparan berlangsung.

Menurut hematnya, potensi pariwisata seperti, sepuluh destinasi wisata favorit meliputi, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh(TNBT), Air Terjun denalo maupun Sialang, Danau Raja, Kawah Biru dan banyak lainnya.

Jika, potensi ini mampu dikembangkan secara berkelanjutan, otomatis apa yang menjadi konsep I love Japura Commonity Best Turisme, bandara yang sudah lama terkesan fakum, akan hidup kembali.

“Alasan saya cukup sederhana, kalau berjalannya potensi pariwisata dengan baik, kemungkinan besar, para wisatawan lokal misalnya, bisa mengunakan jasa transportasi penerbangan yakni pesawat”, terangnya.

Dalam diskusi panel pengembangan UPBU Japura Rengat, Ketua FPR, Rahmad Handayani berpendapat, lintas media merupakan ujung tombak sebagai lumbung informasi yang bisa dimanfaatkan untuk menginformasikan pengembangan pontensi apa saja, dengan tujuan, menghidupkan kembali UPBU Japura Rengat.

Ketua FPR Rahmad Handayani

“Mengapa tidak kita manfaatkan jaringan media ini sebagai corong informasi untuk pengembangan UPBU secara kontineu, agar pemerintah terkait bisa tergugah”, jelasnya.

Lebih luas lagi, Rahmat mengutarakan, memang tidak mudah untuk persoalan satu ini, namun kalau berazas kepada kebersamaan dalam satu kata yang melibatkan semua sektor, semua akan ringan dan menemukan titik terang apa yang menjadi tujuan utama dalam pengembangan UPBU Japura Rengat itu sendiri.

“Mari kita bersatu bergandengan tangan untu satu tujuan, apa yang menjadi persoalan dalam menumbuh kembangkan UPBU Japura Rengat selanjutnya”, ucap Rahmat mengakhiri diakusi panel ini. (***)