PEKANBARU,Saturealita.com-Pada hari itu, terik matahari bersinar dengan cerah menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun.
Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2023, seluruh warga Indonesia merayakan dan melakukan berbagai kegiatan setelah upacar kenegaraan selesai.
Bermacam kegiatan yang pada umumnya dilakukan seputaran permainan rakyat dan ada pula malamnya menyajikan hiburan orgen tunggal.
Salah satu kegiatan itu, juga dilakukan oleh warga Jalan Singgalang RT 05 RW 02 Kelurahan Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.
Memang kegiatannya sama dengan beberapa warga yang berdekatan dengan wilayah itu sendiri. Namun, sedikit ada perbedaan yakni sebuah keunikan terlihat Bhabinkamtibmas Tangkerang Timur Polsek Tenayan Raya Aipda Bagus Kuncoro ikut dalam perlombaan makan kerupuk versus usia dini.
Perlombaaan makan kerupuk memang sudah biasa dilakukan, namun uniknya, Mas Bagus begitu sapaan warganya ikut serta lomba makan kerupuk melawan dari kalangan anak-anak usia dini.
Suasana semangkin ramai, saat perlombaan dimulai, sehingga panitia pembawa acara pada kesempatan itu berucap, “badan besar tak mempengaruhi akan sebuah kemenangan”.
Eh, ternyata memang benar, walaupun salah satu peserta ada yang menagis entah karena lihat tubuh besar dan bersergam polisi jadi peserta, membuat keder, atau apa alasannya sampai saat ini, belum diketahui dengan jelas.
“Saya juga tidak tau, salah satu peserta yang menagis disebabkan apa?…karena perlombaan, tidak saya hiraukan yang penting menang,” kata Mas Bagus saat dikonfirmasikan media online ini.
Lebih lanjut, Mas Bagus mengutarakan kekalahan dalam perlombaan makan kerupuk, tidak menjadi kekecewaan, tapi ikut bertanding melawan anak usia dini, menjadi catatan sendiri, bahwa begitulah perjuangan untuk merebut kemenangan, agar tampil sebagai juara.
“Dengan rautan wajah sedikit terlihat agak kecewa, ia tampilkan dengan senyuman semu seolah dia menerima kekalahan tersebut. Ya… saya terima ajalah kekalahan ini, yang penting sudah ikut tanding,” ujarnya.
Kemudian, gurauan dan lelucuan ini, dirinya menyampaikan sebuah pesan moral kepada seluruh generasi muda, dalam perlombaan, tentu ada yang kalah dan ada yang menang. Begitu pula para pejuang pada saat memperebutkan kemerdekaan RI di tanah air Indonesia tercinta ini.
“Jadi saya berharap, kehadiran keikutan serta dalam perlombaan mengisi HUT Kemerdekaan RI, bukan semata-mata lelucon semata, namun arti yang tersirat itu, menjadi contoh akan usaha mencapai kemenangan,” tutupnya. (***)