PEKANBARU (saturealita.com)-Dalam upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah rawan terbakar, Babinsa Koramil 04/Limapuluh, Sertu Andi Saputra, melakukan patroli dan sosialisasi di wilayah jajarannya, pada Minggu, (17/3/2024). Kegiatan ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kodim 0301/Pekanbaru, dengan harapan dapat mengurangi risiko terjadinya karhutla yang dapat mengancam lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat.
Rute patroli yang dilakukan oleh Sertu Andi Saputra meliputi beberapa jalan strategis di Kelurahan Limbungan dan Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Timur, Pekanbaru. Jalan-jalan tersebut antara lain Jalan Teluk Leok Ujung RT.03/RW.01, Jalan Limbungan RT.01/RW.05, Jalan Pembina RT.05/RW.08, Jalan Family Raya RT.01/RW.10, dan Jalan Pramuka Ujung Perum Indah Permai RT.03/RW.10.
Meskipun koordinat karhutla tercatat pada Lat 0.558844° dan Long 101.454051°, hasil patroli menunjukkan bahwa tidak ada hotspot, titik api, atau titik asap yang terdeteksi. “Ini merupakan kabar baik karena menandakan bahwa wilayah tersebut saat ini aman dari ancaman karhutla,” terang Sertu Andi Saputra.
Dalam kegiatan ini, Babinsa Koramil 04/Limapuluh melibatkan satu personel TNI dan satu personel MPA. Mereka dilengkapi dengan satu unit Sistem Pemadam Kebakaran (SPM) sebagai perlengkapan untuk menghadapi kemungkinan kebakaran yang dapat terjadi di wilayah tersebut.
“Karhutla merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Dampak dari kebakaran hutan dan lahan sangatlah merugikan, termasuk kerugian ekonomi akibat kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan karena polusi udara, serta hilangnya habitat bagi flora dan fauna,” Jelas Sertu Andi saat di komfirmasi Saturealita.com.
Oleh karena itu, langkah preventif seperti patroli dan sosialisasi yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 04/Limapuluh sangatlah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan melindungi masyarakat dari bahaya karhutla.
Diharapkan, upaya pencegahan yang terus dilakukan oleh pihak terkait, termasuk Babinsa Koramil 04/Limapuluh, dapat mengurangi risiko terjadinya karhutla di wilayah rawan terbakar dan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi semua.
“Semoga kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dapat terus ditingkatkan, sehingga karhutla dapat diminimalisir dan dampak negatifnya dapat dihindari,” tutup Sertu Andi. (***/s.topan)