Catatan : Peri Akri Domo
“Riau tidak akan tersentuh dampak kebijakan efisiensi pusat!” Untuk Riau yang lebih Sejahtera & Berdaya
Saudaraku, Riau merupakan salah satu daerah yang sangat besar perannya terhadap keberlangsungan RI, 13 Juta Gulden (setara Rp 1.5 T) diawal berdirinya negara ini, Kerajaan Siak Sri Inderapura melalui Rajanya Sultan Syarif Kasim II berkenan menghibahkannya kepada pemerintah RI, dan bahasa nasional Indonesia sebagai bahasa pemersatu berasal dari bahasa Melayu Riau.
Secara Teritori kewilayahan letak Riau sangat strategis seperti kawasan ekonomi khusus Dumai dan Selat Malaka. Keberadaan Riau sebagai wilayah yg masih menjadi penopang utama sumber keuangan negara sampai sekarang, merupakan penyuplai yang luar biasa terhadap beroperasinya Republik ini.
Seperti Energi Fosil ladang Minas yang kualitasnya terbaik di dunia karena kadar belerangnya rendah (minyak bumi, di prediksi masih ada 2,8 Milyar barel dan bisa lebih dengan ditemukannya teknologi baru perminyakan), ratusan Sumur Tua minyak harus segera dioptimalkan sebagai bisnis BUMD Migas sebagai bagai bagai memaksimalkan dana PI meningkatkan PAD, Gas dan CPO sawit terbesar didunia (Lahan sawit di Riau kurang lebih 3.7 juta Hektar),
Dengan kebijakan Presiden Prabowo terkait akan ditertibkannya lahan sawit tanpa HGU, masyarakat Riau kedepan seharusnya akan sangat sejahtera, mengingat di Riau terdapat ± 1.4jt Ha lahan yang selama ini diduga telah dikelola oleh oknum pengusaha tanpa HGU dan hutan Riau masih berkontribusi besar dengan keberadaan perusahaan pulp & paper terbesar didunia ( harus juga dimintakan PI minimal 10%) masih beroperasi sampai saat ini di wilayah Riau.
Dan SDA lainnya spt batubara, hutan, emas, karet, perikanan dan byk lainnya.
Begitu besarnya kontribusi dan peran serta posisi tawar Riau terhadap keberlangsungan bangsa dan Republik Indonesia ini, saatnya sekarang Riau harus lebih sejahtera dan berdaya.
Saatnya sumber daya alam keistimewaan Riau untuk masyarakatnya1, seperti penguasaan energi fosil dan Sawit, EBT serta cukai pajak harus dg porsi yang lebih, tidak cukup hanya PI 10% dan pajak cukai sawit, DBH DAK DAU yg perlu di evaluasi kembali sistim perhitungan bagi hasilnya untuk kemaslahatan masyarakat Riau.
Saatnya Peniaga Tanah Melayu diberikan ruang kesempatan Prioritas Utama di bumi lancang kuning ini.
Saatnya orang Riau diberikan ruang dan peran yang lebih di pemerintahan Pusat & BUMN seperti PHR!
Saatnya pada kesempatan ini, kita melalui kebersamaan cara pandang dalam menyikapi situasi ini, menghimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat yg peduli dengan Riau yang sejahtera dan berdaya, tokoh, Ninik mamak, cendiakawan, mahasiswa, secara masif bersama bersuara kembali untuk posisi tawar yang sudah terlalu lama ter ini, Keistimewaan Riau sudah tidak boleh dipandang ‘sebelah mata’, katakan dengan hati lakukan dengan tindakan. Satukan semua potensi yang ada, Bersama kita mampu!
Sehubungan terkait dengan keberlangsungan sebelum punahnya keistimewaan negeri lancang kuning ini, mari dukung penuh Pemerintah Daerah Riau merealisasikan hal itu semua secara bersama dengan menyatukan semua elemen anak negeri, mari kita harus sanggup & mau berkomitmen merealisasikan hal hal keistimewaan Riau tersebut
Gadis melayu cantik jelita
Senyum dibibir menggoda hati
Bumi lancang kuning bak emas permata
Anak negri harus pegang kendali ….
Salam Riau yang lebih sejahtera dan berdaya. Riau Istimewa! Salam, Mahadaya Anak Negeri.