Bukan projeknya yang disoalkan, tentu projek ini ditunggu masyarakat Riau, namun proses pengerjaan, berkaca tabiat 20 tahun terakhir, rentan dikorupsi.
PEKANBARU,saturealita.com-Bentangan tulisan ini, tentu saja berharap sangat pada Abdul Wahid-SF Hariyanto yang akan dilantik sebagai Gubernur pilihan Rakyat Riau pada 20 Februari 2025 di Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan tabiat korupsi yang dilakukan oleh Gubernur Riau sebelumnya.
Saran saya, membuka ruang partisipasi publik secara bermakna, transparansi kebijakan dan terdepan bertindak saat terjadi korupsi di Propinsi Riau, adalah langkah awal mencegah dan memberantas korupsi.
Tidak mudah memang, sebab Gubernur Riau sebelumnya tidak pernah berani melakukan hal itu, itulah kenapa korupsi terjadi, atau memang benar, bahwa kepala daerah yang menutup partisipasi dan transparansi publik serta membiarkan korupsi terjadi, sesungguhnya sejak awal punya niat hendak melakukan rasuah.
Apa kaitan korupsi PJ Walikota Pekanbaru dengan pelantika Gubernur Riau? itu tanda dari KPK, tidak berhenti untuk melakukan pemberantas korupsi terhadap Kepala Daerah di Riau di tengah Pilkada maupun saat menjalankan tugas sebagai penyelenggara negara. (***/rilis)