Riyono, Kekuatan Personalisasi dan Diferensiasi Membentuk Pasar

oleh -10 views
oleh

PEKANBARU,saturealita.com-Bicara soal pengembangan pariwisata ada hal penting yang harus disajikan yakni, kekuatan nilai, Produk dan market Kekuatan personalisasi dan diferensiasi membentuk pasar

Demikian dikatakan Pengelola Alam Mayang Pekanbaru, Drs. Riyono Gede Trisoko MM, Kamis, (17/4/25) dalam agenda dialog bersama TVRI Riau.

Dikatakan Riyono begitu sapaan akrabnya, bahwa pengemasan produk pariwisata, “kita hanya mensiapkan kekuatan nilai, produk dan market. Contohnya, tempat pariwisata mempunyai produk teh, namun beragam rasa yang bisa dikemas untuk dipasarkan”, ungkapnya kepada media online ini.

Ditegaskannya, persoalan ini, merupakan salah satu menghadapi rasionalisasi dan efisiensi anggaran secara global yang saat ini, sedang terjadi diseluruh Indonesia.

Alam Mayang sendiri, sejak berdiri pada tanggal 17 April 1988, secara bertahap menggunakan metode dan manajemen semacam ini.

“Akhirnya, Alhamdulillah hingga saat ini, secara bertahap dapat berjalan dengan baik, walaupun terkadang ditengah jalan harus menemukan kendala, namun cepat diambil langkah untuk sistim perubahan”, urainya.

Kemudian, bermacam bentuk objek wisata yang tumbuh dan berkembang, Alam Mayang sendiri tidak mempunyai saingan manapun.

Jelas, veneu, produk dan maket Alam Mayang menjadi sebuah pilihan tersendiri dan berbagai pernyataan secara garis besar, objek wisata legendaris sudah menjadi pilihan tersendiri dengan mengedepankan, sambil berwisata, silaturahmi keluarga dapat terjalin dengan baik.

“Jujur, di Alam Mayang, selain menyajikan berbagai wahana mainan dan musik, para pengunjung bisa berkumpul bersama keluarga, usai melaksanakan aktivitas rutin baik dirumah, perkantoran dan usaha lainnya. Artinya, sambil menikmati suasana alam, bentang tikar, makan bersama, bermain dan istirahat untuk menghadapi hari esok yang lebih ceria”, jelasnya.

Berkenaan dengan tantangan lain, barangkali persoalan global sepeti masa jaman covid semua sektor boleh dikatakan lumpuh total. Namun berbagai cara yang notabenya tidak melanggar aturan, secara spontan mengikuti aturan dari pemerintah, perkumpulan pelaku objek wisata lakukan rembuk bersama berbicara apa yang mesti dilakukan pada saat itu.

Hasil dari pada kesepakatan bersama, semua dapat berjalan lancar, pada sektor itu, sedikit banyaknya mampu berjalan higga saat ini.

“Sebagai penutup dalam dialog ini, kita harus memberikan kekuatan satu sama lainnya dan berkolaborasi terutama dengan pemerintah, untuk bersama bangun pariwisata dengan memberikan kepuasan pagi pengunjung itu sendiri. Tentu sistim dan pola yang dikembangkan sesuai kekuatan nilai, produk dan market yang dimilikinya”, tuntasnya. (***)