PEKANBARU,saturealita.com-22 April, merupakan Hari Bumi Sedunia bertema “Our Power, Our Planet”, artinya “Kekuatan Kita, Planet Kita”, menggambarkan musim panas secara global.
Berkaitan dengan itu, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri H.R. Marjohan Yusuf saat sembang-sembang pers tekait pencegahan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat musim panas tiba dan kebanyakan dimanfaatkan oknum tertentu untuk membuka lahan dengan cara membakar.
Hal ini, disapaikan saat mengelar sembang pers, Selasa, (22/4/25) siang bertempat Balai LAMR Jalan Diponegoro Pekanbaru, Provinsi Riau.
“Kita sengaja mengelar kegiatan sembang pers terkait penyampaian Warkah Petuah Amanah antisipasi akan terjadinya Karhutla saat musim panas tiba yang kebih cepat dari tahun sebelumnya”, ungkapnya.
Dikatakannya, Warkah Petuah Amanah ini, walaupun hanya sebatas himbauan dan baru pertama kali ditahun bulan April ini, tentu harapan besar, bisa dan mampu akan terjadinya karhutla yang mana pernah terjadi pada tahun 2012 silam yang banyak menyebabkan penyakit ispa.
Ditegaskan, untuk penyampaian Warkah Petuah Amanah akan diberikan kepada Kepala Daerah Gubernur Riau, Kapolda dan para pengusaha yang mengunakan lahan dan hutan di Riau ini.
“Dalam waktu dekat kita akan sampaikan dan berikan Warkah Petuah Amanah ini secara terbuka untuk umum. Dan hal ini, juga akan disampaikan kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang akan berkunjung pada tanggal 24 April 2025 mendatang”, ungkapan.
Kehadiran Raja Juli Antoni, memang secara adat akan disambut dengan tepuk tepung tawar yang mana didalamnya mengadung ucapan selamat dan doa keselamatan, baik untuk pribadi maupun instansi yang dipimpinnya.
“Saya tegaskan, penyampaian Warkah Petuah Amanah terkait dengan Karhutla, semata-mata bukan karena kehadiran Menteri Kehutanan tersebut, melainkan ini, memang dibuat untuk mengantisipasi akan terjadinya Karhutla. Saya sakit hati, Riau pernah dikatakan sebagai pengekspor asap saat Karhutla. Nah dengan Warkah Petuah Amanah ini, tentu harapannya tidak terulang lagi apa yang pernah diucapkan negara tetangga kita”, tutupnya. (***)





