Oleh : Peri Yusnadi, S.Sos, MH
Analis Bangkom ASN Ahli Muda BPSDM Provinsi Riau
KONDISI Saat ini, semua orang menghadapi tantangan yang sama.”Efisiensi Anggaran”. Namun demikian sebagai sebuah institusi penyelenggara kegiatan pengembangan kompetensi dituntut tetap harus dan bisa eksis berkegiatan.
Kegiatan peningkatan kompetensi pegawai tetap harus jalan, meski dana minim atau nyaris tidak ada. Lalu, bagaimana caranya agar kegiatan pengembangan SDM tetap bisa berjalan, dalam kondisi yang hemat dan berkualitas?
Tenang!!!, di tengah keterbatasan, selalu ada jalan. Kuncinya ada di strategi cerdas, kolaborasi internal, dan pemanfaatan sumber daya yang sudah ada. Mari simak beberapa pendekatan yang bisa dan mampu untuk diterapkan.
Fokus ke Kebutuhan Nyata
Sebelum sibuk cari pelatihan ke sana ke mari, pastikan dulu apa yang sebenarnya dibutuhkan tim atau individu. Bisa lewat diskusi santai dengan pimpinan, hasil evaluasi kinerja, atau survei internal, maka dengan begitu, pengembangan kompetensi jadi lebih tepat sasaran tidak buang waktu dan biaya.
Maksimalkan Potensi Internal
Kita sering lupa bahwa di dalam organisasi sendiri ada banyak orang hebat. Yuk, manfaatkan mereka! Buat program seperti sharing session, pelatihan lintas unit, atau mentoring internal. Selain gratis, ini juga memperkuat budaya kolaboratif.
Gunakan Platform Digital Gratis atau Murah
Sekarang banyak sekali sumber belajar daring yang berkualitas, bahkan gratis. Misalnya: YouTube (banyak tutorial teknis dan soft skill), Kemdikbud, BKN, LAN juga sering buka pelatihan daring gratis!
Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan atur waktu belajarnya.
Belajar Bersama Lebih Seru
Bikin kelompok belajar kecil bisa jadi solusi. Misalnya satu tim belajar topik tertentu seminggu sekali, lalu saling berbagi hasil belajarnya. Selain hemat, ini bikin belajar jadi lebih ringan dan menyenangkan.
Belajar Lewat Proyek Nyata
Jangan lupakan metode paling efektif, belajar sambil praktik. Berikan pegawai proyek mini atau tantangan baru di luar rutinitas harian. Bisa juga coba job rotation atau tugas lintas unit. Dari situ, mereka bisa belajar hal baru langsung di lapangan.
Evaluasi & Tindak Lanjut
Setelah pelatihan atau kegiatan pengembangan, jangan lupa evaluasi. Apakah ada perubahan perilaku kerja? Ilmunya bermanfaat atau tidak? Ini penting untuk mengukur efektivitas sekaligus dasar untuk perbaikan di program berikutnya.
Penutup, Budaya Belajar, Kunci Ketahanan Organisasi
Di era efisiensi, pengembangan SDM bukan soal besar kecilnya anggara,tapi soal kemauan dan kecerdikan dalam memanfaatkan sumber daya. Selama ada semangat belajar, saling berbagi, dan terus beradaptasi, kompetensi bisa terus berkembang.
Mari kita bangun budaya belajar yang aktif, kolaboratif, dan berkelanjutan khususnya dalam lingkungan kerja kita!. (***)