PEKANBARU, Saturealita.com-Bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Pariwisata Riau terus melakukan pembenahan.
Salah satunya adalah, menggenjot Sumber Daya Manusia (SDM) layak bersaing dengan memprogamkan berbagai kegiatan, khususnya bidang pembinaan.
Tidak ada kata surut, pelatihan dan pembinaan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai basis penguatan di Bumi Tanah Melayu, harus konsiten dilakukan.
Penguatan ini, juga berdasarkan komitmen Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam mewujudkan budaya melayu sebagai payung negeri dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing.
Disparekraf Riau, Kamis, (24/3/2022) telah melakukan pembinaan kepada pelaku parekraf, bertempat Pantai Tanjung Lapin, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis.

Kegiatan pembinaan dengan tema “Menuju Rupat Sebagai Beranda Pariwisata Indonesia”. Fokus membahas souvenir khas Riau dan kreativitas atau usaha ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata. Meliputi promosi digital dalam pembuatan paket wisata dan menentukan produk yang layak jual.
Sasaran peserta pembinaan ini adalah pelaku usaha di bidang kuliner, kriya, fasyen, seni pertunjukan, film, dan pengelola homestay yang ada dalam unsur pengelola desa wisata.
Terpilihnya Pulau Rupat untuk lokasi kegiatan, lantaran pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia itu, telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan kawasan strategis pariwisata provinsi (KSPP).
Selaku Kadisparkraf Riau, Roni Rakhmat menyebutkan, meskipun saat ini sektor pariwisata masih berselimuti pandemi dan menuju endemi Covid-19, para pelaku pariwisata Riau, mari bersama-sama bergandengan tangan, beradaptasi dengan kebiasaan baru. Namun tidak terlepas selalu patuh mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kondisi ini menjadi tantangan bagi pelaku pariwisata untuk membangkitkan kembali perekonomian melalui sektor parekraf. Untuk itu Disparekraf Riau melaksanakan pembinaan, meningkatkan kreativitas dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bengkalis, khususnya di Pulau Rupat,” sebutnya, Jumat (25/3/2022).
Roni mengaminkan, dunia pariwisata sangat erat kaitannya dengan wirausaha dan industri kreatif. Masyarakat di sekitar objek wisata harus memiliki kreativitas tinggi untuk merangsang daerah tujuan wisata.
“Jika masyarakat di sekitar objek wisata memiliki kreativitas, produk-produk inovatif akan tercipta. Sehingga bisa memberikan nilai tambah dan daya saing yang lebih tinggi dan mampu memberikan manfaat bagi warga sekitar,” tambah Roni.

Dirinya berharap kepada semua pelaku parekraf, kiranya terus mengasah kemampuan diri untuk menjadi insan pariwisata yang sadar wisata, kreatif, produktif, dan inovatif.
“Sehingga mampu menjadi penggerak perekonomian masyarakat di daerah,” tuturnya.
Pembinaan kreatifitas dan usaha ekonomi yang digelar Disparekraf Riau, melibatkan 30 orang peserta dari 5 desa wisata di Pulau Rupat. Sementara, untuk peserta pembinaan souvenir melibatkan 30 orang peserta dari dari 12 kabupaten/kota di Riau.
Hasil dari kegiatan ini diharapkan adanya destinasi wisata yang reperesentatif yang dilengkapi dengan unsur A3 (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas), dengan informasi yang mudah diperoleh serta dikemas dalam bentuk paket wisata. (***/rilis)