Boby : Segera Kita Definitifkan Kepengurus Inti

oleh -
oleh

PEKANBARU, Saturealita.com-Dengan tema, ‘Mari Wujudkan Hubungan Industrial Harmonis, Dinamis, Berkeadilan, Rasa, Karsa, Cipta dan Karya’, merupakan tanda resminya dibukanya Kongres Buruh Nusantara Riau ke-I.

Bertempat di Hotel Furaya Pekanbaru, Kongres Buruh Nusantara Riau Ke-I berjalan lancar. Hadir pada kesempatan itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Provinsi Riau maupun kota Pekanbaru Ketua Forci Riau, Polresta Pekanbaru dan tokoh masyarakat serta stake holder lainnya, berlangsung, Ahad, (14/8/2022) tadi siang.

“Insyaallah kongres ini, akan kita definitifkan pengurus intinya maupun kepengurusan lainya, menghindari banyak pertanyaan tentang asosiasi ini, sudah terbentuk atau belum,” kata bakal calon (balon) Ketua Kongres Nusantara Boby Febrianto, S.Pd.SH.

Dirinya menjelaskan, lahirnya Buruh Nusantara Riau, pertamakalinya tidak terlepas dari visi dan misi asosiasi tersebut.

Adapun Visinya, sebagaimana tertera dalam tema diatas yakni menciptakan hubungan industirial yang harmonis dan berkeadilan dalam rasa, karsa, cipta dan karya tentunya berazaskan Pancasila.

Sementara itu, Misinya, sebagai jembatan dan perpanjangan tangan ke pemerintah maupun stake holder memperjuangkan hak-hak para buruh dengan cara menjalin sinegitas yang baik.

“Mudah-mudahan, Asosiasi Buruh Nusantara Riau, menjadi tempat solusi terkait masalah buruh itu sendiri,” tegasnya sembari menyebutkan, akan memantapkan terhadap Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sehingga terciptanya harmonisasi di tingkat pengurus maupun program kerja.

Kemudian, Kadisnakertrans Riau Dr. H. Imron Rosyadi ST, berpesan agar asosiasi Buruh Nusantara yang beranggotakan para buruh, bisa mengayomi sesuai dengan nama dan fungsinya sehingga tepat sasaran .

“Kami mengharapkan, lahirnya asosiasi Buruh Nusantara, merupakan manifestasi (perwujudan) dalam memperjuangkan kesejahteraan pekerja buruh menjadi tujuan utama,” ucap Imron

Tambah Imron, kedepannya, Asosiasi Buruh Nusantar, segera membuat agenda berupa kegiatan, semacam pelatihan berserikat para buruh.

Fungsi agenda tersebut, menjadikan para buruh paham dan terarah apa yang akan dilakukan.

Imron menghimbau jangan terlibat politik praktis, walaupun sanksinya tidak ada. faktor ini, harus diwaspadai oleh pengurus dan jajarannya, fokus kepada tujuan awal baik itu visi maupun misi Buruh Nusantara itu sendiri.

“Pekerja buruh juga manusia yang harus mendapatkan haknya dalam menghidupi keluarga mendapatkan perhatian yang sama. Pemerintah hanya bisa mengawasi dan membina serta memberikan kebijakan tentu tidak lari dari peraturan perundang- undangan yang ada,” tutupnya. (Ari)