Malam ke-4 Menghadirkan Berbagai Genre Musik

oleh
oleh
Teks foto : Orkes Taman Bunga Sumbar

PEKANBARU,Saturealita.com-Informasi buat semua masyarakat kota Pekanbaru dan sekitarnya, bahwa malam ini, Jumat (26/8/2022) pagelaran Riau Global Music Internasional Festival 2022, bertempat Laman Bujang Mat Syam, Ajung Seni Idrus Tintin (Purna MTQ-red), mengahadirkan penampilan group musik bernuansa Jazz Geliga perwakilan Provinsi Riau.

Selain itu, juga penampilan Balimbuk asal Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Omok Kabupaten Siak dan Orkes Taman Bunga Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Sedikit tentang group musik bernuansa Jazz Geliga mempunyai warna tersendiri dengan mengusung kaedah-kaedah musik melayu berkolaborasi dengan musik bernuansa Jazz.

Geliga sendiri dapat dikatakan sebagai group musik yang telah membuktikan eksistensinya hingga ke tingkat Internasional sejak didirikan pada tahun 2001 silam.

“Geliga sangat mengapresiasi pegelaran musik seperti Riau Global Music Festival 2022 ini. Dengan adanya pandemi covid di dua tahun kemarin, musisi menjadi kehilangan panggung. Sementara panggung-panggung musik seperti ini, adalah sebuah penyalur rasa yang kami sukai dan kami tuangkan dalam karya dan bertemu dengan sesama penikmat musik”, ujar Eri Bob dari Geliga.

Sementara itu, Balimbuk sebuah kelompok musik yang sudah bergerak sejak tahun 2014 yang dileaderkan oleh Ferdiansyah atau Dede Ferdian tentunya berdomisili di Bagansiapiapi dan sudah mensupport Ekonomi Kreatif di kabupaten Rohil dalam bidang pertunjukan.

Balimbuk akan menghadirkan lagu-lagu asli Rohil karya Mbah H.Misran Rais SPN dengan nuansa kekinian direction oleh Juki M Isnur dan didukung delapan musisi lainnya. Lagu-lagu yang akan dibawakan dindong badindong, hitakulalahit, teluk Mego dan tung tung Kudak.

“Kami dari Balimbuk berharap bisa menjadi influencer bagi anak-anak muda yang bermusik khususnya asal Rohil”, jelas Annisa Amarosa, salah satu personil Balimbuk yang kami temui saat soundcheck siang tadi.

Kemudian, dari kabupaten Siak Sri Indrapura rencananya akan tampil group musik Orkes Melayu Oghang Kampong (Omok).

Omok sendiri merupakan salah satu group musik yang terbentuk pada tahun 2014 dengan mengusung konsep musik tradisi melayu mengkolaborasikan instrument modern.

Malam nanti, Omok akan menghadirkan sebuah konsep musik melayu pada tahun 60-an atau lebih dikenal dengan musik pop yehyeh, akan membawa para penonton kembali bernostalgia dengan musik-musik tempo dulu.

Selain tiga group musik yang akan tampil malam ini, tidak kala pentingnya, group musikbOrkes Taman Bunga dari Provinsi tetangga Sumbar, akan menghibur masyarakat kota Pekanbaru.

Berbagai lagu ciptaan mereka, akan tampil menghibur malam ini. Kelompok semacam proyek musik tanpa henti, mengembangkan karakter musik Minang Melayu dengan bingkaian populer.

Orkes Taman Bunga Sumbar, lahir pada tahun 2012, berbasis di Kota Padang Panjang. Kehadiran karakter musik lokal dalam kelompok ini tidak hanya tempelan, tetapi kesatuan musik pop yang berakar. Ritme musiknya mengajak penonton untuk bejoget sembari melihat tradisi musik rakyat hadir dalam konteks hari ini.

Seperti tradisi musik rakyat, lagu-lagu Orkes Taman Bunga menghadirkan syair tentang sehari-hari seputaran anak muda yang menertawakan kebiasaannya sendiri sebagai sikap otokritik. Diksi-diksi dalam syair meleburkan bahasa lokal Sumatra Barat dan nasional, menyatu dalam melodi joget. (***).