PEKANBARU,Saturealita.com-Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat, berkunjung dikediaman Tansri Syahril Abubakar.
Kunjungan rombongan DPM dan LKAAM Kabupaten Pasaman Sumbar sebanyak 34 orang dengan bertujuan, silaturahmi, studi banding tentang cara mendapatkan aliran dana hibah dari pemerintah, tanah ulayat pemangku adat dan bercerita tentang sejarah saat masih bersatu dalam satu provinsi Sumatra Tengah.
Menurut Tanseri Syahril Abubakar, pada prinsipnya disambut baik apa yang menjadi niat dari pada kunjungan tersebut.
“Kami sambut dengan baik dan mudah-mudahan penjelasan yang sudah diberikan, dapat berdaya guna untuk pengembangan dan pengelolaan lembaga tersebut,”kata Tanseri Syahril Abubakar, Jumat sore, (20/10/2023) lewat by telepon WhatsApp kepada media ini.
Kemudian yang paling menarik saat diskusi terkait tanah ulayat yang kebetulan mereka merupakan daerah berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu. Secara tutur adat kebudayaan sedikit banyak ada kesamaan dengan adat Provinsi Riau.
Dijelaskan Tanseri Syaril, bahwa tugas dan fungsi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk mengali mengaji dan mengembangkan budaya Melayu serta melestarikannya.
Selanjutnya, juga memperdayakan masyarakat adat yang intinya berhubungan dengan permasalah anak keponakan adat.
“Alhamdulillah, selain tujuan inti kunjungan rombongan juga melaksanakan rawatan ke Istana Siak,” katanya.
Terkait berbincangan sejarah ikatan emosional yang dulu pernah dalam satu kesatuan provinsi yang bernama Sumatera Tengah, yakni Riau, Sumbar, Jambi dan Kepri, ternyata anak keponakan mereka juga sudah ada jadi masyarakat Riau.
“Sebagaimana orang Pasaman sudah banyak menjadi tokoh masyarakat Riau seperti St Balia (alm) dosen fisipol unri dan Apdn Pekanbaru dan Akmam Adi putera,” terangnya. (***/ M.Fredy)
