DIKALA, semua hening tak bergeming dan suara memecah terbagi-bagi tanpa solusi. Pergerakan silat tradisi seolah-olah mati suri. Nama masih ada dan tertera, namun tersembunyi dalam kegelapan malam dan hilang dalam hiruk pikuk modernisasi.
Suatu pergerakan forum pemersatu muncul dengan berani. Hilangkan ego pemecah, raih kebersamaan, duduk disama rendahkan dan berdiri disama tinggikan menyatu dalam kekhasan masing-masing.
Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia (FP2STI) hadir menggema dan menyapa semua hati Sang Pesilat Negeri. Ayo bangun, jangan biarkan marwah hanyut keseberang sana, kata FP2STI merasuki jiwa.
Beragam bukan untuk punah, tapi bersama angkah marwah, teriaknya lagi dikala semuanya diam dalam mimpi.
FP2STI pada tahun 2008, dua tahun setelah didirikan di Jakarta 2006 bergerak melaju hentakkan Bumi Lancang Kuning, wilayah Riau. Satu-persatu jiwa pesilat negeri dipaksa bangkit berdiri. Hentikan mimpi siang, sekarang waktunya mandi dan gunakan pakaian Tradisi.
Dua tahun lebih menyamakan hati dan rasa, akhirnya tahun 2011 akta pendirian FP2STI Riau tergenggam sudah, dengan slogan Mengangkat Batang Terendam.
Banyak insan yang bertanya-tanya: untuk apa dan kenapa?, bahkan ada pemikiran miring: ini cari nama dan buat sensasi belaka. Dan yang paling terbaru lagi ada ocehan forum ini tak jelas dan sia-sia belaka.
Namun niat telah bulat, langkah telah dimulai hanya untuk satu moto, Silat negeri tak ingin punah di negeri sendiri.
Memasuki tahun 2020, slogan lama itu kini ditukar baru, yakni, Bangkit Silat Negeri. Dari pertukaran tersebut Pengaruh slogan ini, sungguh luar biasa, semua perguruan silat tradisional wilayah Riau bangkit serentak berbenah dan mulai ditata.
Gelanggang yang mati suri, hidup dan terisi kembali. Mereka yang berada di payung FP2STI dipanggil dengan sebutan Sang Pecinta Silat Negeri. Tidak tempat sasaran, gelanggang yang muncul kepermukaan, namun beberapa Ikatan, Persatuan, komunitas silat yang juga mendukung pergerakan silat tradisional mulai muncul dan bersemi.
FP2STI RIAU sebagai pembuka jalan pergerakan cinta silat negeri silat tradisi di tanah lancang kuning ini tak berbangga diri karena pergerakan tak hanya cukup disini. Namun terus bersama-sama dengan yang lainnya menghidupkan, melestarikan dan mengembangkan Warisan Budaya negeri ini yang kini telah menjadi warisan Dunia (Unesco, 12-12-2019).
Adalagi pesan yang ingin disampaikan dari Sang pecinta silat negeri-FP2STI untuk pemegang kebijakan, baik Legislatif ataupun Eksekutif, Pusat meskipun daerah
Perhatikan kesetaraan dan kesejahteraan Tuan Guru Silat Negeri-Silat Tradisi. (*)
Dimana ada tradisi disitu ada FP2STI
Wassalam