Pemerintah Kota Pekanbaru Berkomitmen Tegas Terhadap Infrastruktur Jalan yang Rusak

oleh -126 views
Pj Wali kota pekanbaru turun memantau kondisi jalan rusak (26/2/2024)

PEKANBARU (saturealita.com) – Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, di bawah kepemimpinan Penjabat Walikota, Muflihun, mengumumkan rencana tindakan tegas terhadap aktifitas usaha dan perumahan yang merusak infrastruktur jalan, terutama pembuatan jembatan di atas parit yang menghambat aliran air. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kerusakan luar biasa yang disebabkan oleh tidak berfungsinya parit, khususnya saat hujan yang menyebabkan genangan air di jalan.

Muflihun menegaskan komitmennya saat melakukan peninjauan lapangan terkait jalan rusak di Kecamatan Tuahmadani, Binawidya, dan Payung Sekaki, Senin (26/2/2024). Kehadiran sejumlah pejabat termasuk Kadis PUPR, Kadis Perkim, Kadis Kominfo, camat, dan perangkat lainnya menunjukkan seriusnya pemerintah dalam menangani masalah ini.

“Jembatan yang menyebabkan drainase tersebut akan kita bongkar. Kalau tidak, jalan yang dibangun dan diperbaiki akan rusak lagi. Jadi salah satu solusi perbaikan ruas jalan di kota adalah dengan melancarkan drainase. Pemilik ruko dan toko, kami mohon pengertiannya, ini terpaksa kami lakukan karena ada kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat,” ujar Muflihun dengan tegas.

Pada peninjauan di beberapa lokasi seperti Jalan Taman Karya, Tuah Madani, JI Bangau Sakti, Binawidya, dan Jalan Dharma Bakti, Payung Sekaki, Muflihun langsung memeriksa drainase yang tersumbat. Pemilik toko diberi peringatan untuk membongkar, dan jika tidak dilakukan, Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) terpaksa akan melakukan pembongkaran paksa.

“Drainase itu milik Pemko Pekanbaru, dan sesuai fungsinya agar air tidak melimpah ke jalan. Kalau ditutup jembatan dan akhirnya drainase tersumbat, maka mau tak mau, jembatan harus dibongkar agar air bisa lewat. Kalau air tetap ke jalan, perbaikan jalan yang dilakukan akan sia-sia,” tegasnya.

Muflihun menyampaikan bahwa Pemko Pekanbaru telah melakukan survei terhadap jalan yang rusak dan akan segera memulai perbaikan. Namun, sebelum perbaikan dilakukan, kontrol terhadap penyebab rusaknya jalan, terutama drainase yang tersumbat, akan menjadi fokus utama.

“Jadi kita bereskan drainase dulu, jangan sampai tersumbat,” tutup Muflihun, menekankan pentingnya penanganan akar permasalahan sebelum memulai upaya perbaikan jalan. (***/s.topan)