Terkait OTT KPK Terhadap Eks Pj Walikota Pekanbaru Merupakan Citra Buruk Tak Perlu Terulang Kembali

oleh -78 views
oleh
Alexsander Marwata Wakil Ketua KPK saat memberi keterangan Pers

PEKANBARU,saturealita.com-Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedikit mengemparkan kota Pekanbaru.

OTT KPK yang digelar kali ini menangkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa bersama Pejabat dilingkungan kantor walikota Pekanbaru dan pihak swasta menguatkan daftar koruptor ditingkat daerah.

Sepanjang 2024, setidaknya ada lima kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Jumlah itu bisa bertambah karena ada beberapa laporan yang masuk ke KPK.

”Iya benar, penangkapan terhadap Penjabat Wali Kota Pekanbaru,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Selasa sore (3/12/24) yang dikutip dari unggahan video Kompas.com.

saturealita

“Informasi sementara itu, terkait dengan penggunaan uang Negara, karena dalam sistem keuangan Negara itu, pengeluaran dulu baru buktinya itu dipertanggung jawabkan didepan, dengan modus pakai uang kas dulu baru dibagi-bagi dengan bukti pengeluaran fiktif. Modus seperti ini udah lama dilakukan dan masih berlaku sampai sekarang”, ujarnya.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga membenarkan KPK telah menangkap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru. Namun, keduanya belum menjelaskan OTT KPK tersebut terkait kasus apa.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Risnandar tercatat sebagai direktur di Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri.

Harta kekayaan yang disampaikannya pada 18 Maret 2024 untuk periodik 2023 sebesar Rp 1,9 miliar. Risnandar baru dilantik sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru pada 22 Mei lalu, berarti baru menjabat sekitar enam bulan.

Penangkapan terhadap Risnandar menunjukkan kepala daerah rawan melakukan tindak pidana korupsi. Sejak 2004 sampai dengan 2024, KPK telah mengusut kasus korupsi yang melibatkan 27 gubernur serta 169 wali kota/bupati dan wakilnya.

Sepanjang 2024, setidaknya ada lima kepala daerah yang diusut KPK, termasuk Risnandar. Sebelumnya, KPK mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bupati Labuhan Batu (Sumatera Utara) Erik Adtrada Ritonga, Bupati Sidoarjo (Jawa Timur) Ahmad Muhdlor Ali, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.

Informasih dari sumber yang lain, eks Pj Walikota Pekanbaru bersama pejabat tinggi yang terlibat, sudah sampai di Gedung Putih KPK untuk dimita keterangan lebih lanjut.

Hironisnya, hasil pemeriksaan OTT di Pekanbaru, juga sikabarkan satu orang yang juga terlibat ditangkap di Jakarta dan jumlah keseluruhan mencapai 9 orang diduga tersangka.

Tim media online Saturealita.com menyelusuri informasi terkait OTT Pj Walikota Pekanbaru dari berbagai narasumber masyarakat mengatakan, hal ini, merupakan citra terburuk.

“Bayangkan saja, baru menjabat enam bulan sudah melakukan tindakan tak terpuji di wilayah kota Pekanbaru. Seharusnya dirinya bisa memberikan terbaik terkait pengembangan kota Pekanbaru itu sendiri, bukan melakukan korupsi ditengah kehidupan yang boleh dikatakan ekonomi masyarakat sangat sulit dirasakan saat ini”, kata Dola.S yang sempat menyaksikan adanya keramain di Polresta Pekanbaru dan sempat bertanya ada kejadian apa ini.

Dirinya juga menambahkan, selain Pj Walikota, juga terjaring dalam OTT Sekretaris daerah kota (Sekdako) Pekanbaru berinisial IP.

Dalam pandangannya, juga sangat memalukan, apa lagi diketahui dirinya pernah menjabat diberbagai daerah kabupaten kota dan orang tempatan.

“Seharusnya, Sekdako Pekanbaru ini, memberikan contoh terbaik dan jangan pula terlibat, eh ini, malah dirinnya terjaring dan kurang apa lagi yang didapat selama ini. Saya berharap, hal ini, tidak akan pernah terjadi lagi dan Pj yang baru dilantik supaya bisa mampu membersihkan nama kota Pekanbaru yang lebih baik lagi”, harapnya. (**fredy)

saturealita